Bisnis.com, KEDIRI - Stok gula kristal putih yang menipis menjadi penyebab lonjakan harga komoditas itu hingga melampaui Rp14.000 per kg di Kota Kediri.
Sekretaris Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Wilayah PG Ngadirejo Karmaji mengemukakan stok gula nasional sedang habis. Adapun gula cadangan sebanyak 200.000 ton saat ini disimpan untuk operasi pasar menjelang Lebaran.
Kendati demikian, tutur dia, harga GKP akan berangsur menurun menjelang Lebaran, saat PG sudah melaksanakan giling.
"Paling lama 30 hari lagi sudah panen raya (tebu). Semua PG sudah produksi gula. Nanti menjelang Lebaran dan habis Lebaran, harga eceran bisa di kisaran Rp11.500 per kg," tuturnya melalui pesan singkat, Rabu (11/5/2016).
Harga gula kristal putih di Kota Tahu melejit di atas Rp14.000 per kg menjelang musim giling tebu. Padahal, bulan lalu harga bahan pemanis itu masih berkisar Rp12.000 per kg.
Uli, pedagang bahan pokok di Pasar Setono Bethek, menjual GKP Rp15.000 per kg. Padahal, kata dia, permintaan belum menunjukkan kenaikan menjelang bulan puasa. "Sudah sebulan ini (harga) naik. Mungkin stok di PG (pabrik gula) menipis, giling belum dimulai," ungkapnya.
Laela, pedagang di pasar yang sama, pun menjual GKP dengan harga tak jauh beda, yakni Rp14.600 per kg. Harga GKP mulai merangkak akhir April ke posisi Rp13.000 dari sebelumnya Rp12.500 per kg.
Harga kian menanjak memasuki pekan kedua Mei ke posisi Rp14.700 per kg, menurut survei Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan, dan Energi Kota Kediri.
PG Pesantren Baru di Kota Kediri memasuki buka giling 12 Mei. Sementara itu, PG Ngadirejo di Kabupaten Kediri baru akan giling 16 Mei. Kedua PG berkapasitas giling masing-masing 6.250 dan 6.200 ton tebu per hari (TCD) itu berada di bawah PTPN X.