Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LAUT CHINA SELATAN DAN ALUTSISTA, Luhut: Indonesia Tidak Mau Didikte dan Dimanfaatkan

Menurut Luhut, Indonesia tidak mau didikte untuk dimanfaatkan bagi kepentingan negara lain, termasuk dalam persoalan di Laut China Selatan dan pengadaan alat utama persenjataan.
Menkopolhukam Luhut B Pandjaitan (kiri)/Antara
Menkopolhukam Luhut B Pandjaitan (kiri)/Antara

Kabar24.com, BEIJING - Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan posisi tegas Indonesia, termasuk soal isu Laut China Selatan dan masalah alutsista.  

Menurut Luhut, Indonesia tidak mau didikte untuk dimanfaatkan bagi kepentingan negara lain, termasuk dalam persoalan di Laut China Selatan dan pengadaan alat utama persenjataan.

"Indonesia adalah negara yang berdaulat dan tidak memihak kepada kepentingan negara mana pun. Indonesia tidak mau terjebak dalam kepentingan negara lain di Laut China Selatan, baik Amerika Serikat, Tiongkok, atau negara lain seperti Filipina," katanya di sela kunjungan kerjanya di Beijing, Rabu (27/4/2016).

Luhut menegaskan posisi Indonesia di Laut China Selatan sudah sangat jelas, bukan negara penuntut dan tidak mengakui adanya "nine dash line".

"Semua negara yang berkepentingan di Laut China Selatan harus mengikuti hukum laut internasional (UNCLOS) 1982, dan DoC yang telah disepakati," ujarnya.

Indonesia menegaskan masalah kedaulatan tidak dapat ditawar-tawar. "Jadi kita tidak mau terjebak pada persoalan di Laut China Selatan yang menjadi agenda atau kepentingan negara lain," kata Luhut.

Hal senada diungkapkan Luhut terkait pengadaan alat utama sistem persenjataan.

"Indonesia negara yang berdaulat, kita bisa mengadakan persenjataan dari negara mana saja, bukan harus dari negara A atau B. Dan itu juga atas dasar kepentingan nasional kita, bukan kepentingan negara lain," tegasnya.

Di sisi lain, ia menyebutkan bahwa Tiongkok memiliki industri pertahanan yang lebih maju, Indonesia dapat belajar Dari Tiongkok.

"Industri pertahanan kita terus mengalami pembenahan, dan Tiongkok dapat membantu berkontribusi, semisal melalui pengadaan alat utama sistem senjata yang disertai alih teknologi," tutur Luhut.

Selama kunjungan kerja ke Beijing, Menko Polhukam memimpin delegasi Indonesia dalam dialog ke lima Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia-Tiongkok.

Luhut juga mengadakan pertemuan intensif dengan Menteri Keamanan Publik Tiongkok, anggota Polit Biro Partai Komunis serta berkunjung ke salah satu industri strategis China Electronic Corporation.

Terkait industri pertahanan, Indonesia dan Tiongkok telah menandatangani nota kesepahaman antara Kementerian Pertahanan RI dan The State Administration of Science, Technology and Industry for Defence of The People's Republic of China.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper