Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dianggap Sekuler, Seorang Profesor Tewas Dibantai Kelompok Garis Keras

Utusan khusus PBB untuk Suriah pada Jumat (22/4/2016) menyerukan pertemuan darurat menteri negara besar dan kawasan untuk mempertahankan gencatan senjata rentan di Suriah serta perundingan perdamaian bermasalah dan upaya bantuan kemanusiaan.
Ilustrasi pembunuhan/indiatoday
Ilustrasi pembunuhan/indiatoday

Kabar24.com, DHAKA - Terduga kelompok garis keras secara brutal membantai seorang profesor salah satu perguruan tinggi di wilayah baratlaut Bangladesh, Sabtu, demikian pernyataan polisi atas peristiwa terakhir dalam rangkaian serangan terhadap sejumlah aktivis liberal.

"Dua penyerang yang mengendarai sepeda motor menyerang Rezaul Karim Siddiquee, seorang profesor Bahasa Inggris di Universitas Rajshahi, dengan menggorok leher korban bertubi-tubi hingga tewas," kata Kepala Kepolisian Kota Rajshahi Mohammad Shamsuddin kepada sejumlah wartawan dengan mengutip keterangan seumlah saksi mata, Sabtu (23/4/2016).

Dia ditemukan dalam keadaan tergeletak bersimbah darah di dekat rumahnya saat diserang yang menunjukkan dia sedang menunggu bus menuju kampus yang berjarak sekitar 200 kilometer (125 mil) di sebelah barat daya Dhaka.

Polisi menyatakan pembantaian tersebut sama dengan serangan lain oleh kelompok garis keras baru-baru ini terhadap pemilik blog sekuler. Namun, sesama pengajar di kampus tersebut menyebutkan Siddiquee yang aktif di berbagai kegiatan budaya itu tidak pernah berbicara atau menulis sesuatu tentang agama atau Islam.

"Profesor Rezaul terbunuh dengan cara yang sama dengan pembunuhan beberapa pemilik blog," kata Shamsuddin yang menambahkan bahwa korban merupakan pribadi damai dan tidak punya musuh.

Lima pemilik blog sekuler dan percetakan tewas dengan cara yang sama sejak Februari tahun lalu. Satu kelompok yang berafiliasi dengan Al Qaida menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan terhadap pemilik blog liberal di Bangladesh awal bulan ini, demikian pernyataan pengawasan pelayananan situs.

Pihak berwenang di Bangladesh menyatakan kelompok garis keras setempat, Tim Bangla Ansarullah, berada di belakang serangan terhadap para kritikus ekstremisme agama secara online.

Pembunuhan mengerikan itu memicu protes dari para dosen dan mahasiswa Universitas Rajshahi dengan menutup jalan utama dan meminta aparat segera menangkap pelaku pembunuhan tersebut. Tiga dosen di kampus itu tewas dalam beberapa tahun terakhir.

Negara berpenduduk 160 juta jiwa yang mayoritas muslim itu mengalami peningkatan kekerasan serangan dalam beberapa bulan terakhir khususnya terhadap anggota sekte minoritas muslim dan kelompok agama lainnya yang juga menjadi sasaran.

Kelompok garis keras ISIS menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan dua orang asing, menyerang beberapa masjid, dan pendeta Kristen di Bangladesh, namun polisi menyatakan kelompok garis keras setempat Jamaa'atul Mujahidin berada di balik serangan tersebut. Pemerintah menolak kehadiran ISIS atau Al Qaida di Bangladesh.

Sedikitnya lima anggota kelompok garis keras tewas dalam baku tembak sejak November tahun lalu pada saat pasukan keamanan meningkatkan tindakan keras terhadap milisi Islam yang hendak mendirikan negara berdasarkan hukum syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper