Kabar24.com, BEIJING - China tidak perlu khawatir dengan rencana Amerika Serikat untuk menggelar sistem anti-rudal baru di Korea Selatan demi melindungi negara tersebut dari Korea Utara.
Amerika Serkat dan Korea Selatan telah memulai pembicaraan mengenai kemungkinan untuk menggelar sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) setelah Korea Utara melakukan uji coba nuklir dan meluncurkan roket jarak jauh.
“Faktanya adalah Korea Utara menghadirkan ancaman rudal yang sangat serius bagi semenanjung Korea,” Kata Sung Kim, Utusan khusus AS untuk Korea Utara seperti dikutip Reuters, Kamis (21/4/2016).
Dia juga mengatakan pihaknya bersawa Korea Selatan telah sepakat untuk mengambil langkah pertahanan guna melindungi diri dari serangan rudal Korea Utara.
Menurut Kim, AS tetap terbuka untuk diplomasi yang kredibel dan bermakna dengan Korea Utara. Namun, negara tersebut tidak menunjukkan minat sama sekali.
Secara teknis, Korea Utara dan Korea Selatan sudah berperang sejak konflik pada 1950-1953, yang sempat berakhir dengan gencatan senjata. Korea Utara yang memiliki sekutu besar China itu secara rutin mengancam untuk menghancurkan Korea Selatan dan sekutu utamanya Amerika Serikat.
“Ini benar-benar merupakan sistem pertahanan. Jadi, Rusia ataupun China tidak perlu khawatir dengan sistem ini.” Korea Utara berjanji akan melakukan uji coba nuklir lebih jauh kendati negara tersebut harus menghadapi sanksi internasional yang lebih berat.