Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dokter Hilang Misterius: Polisi Masih Telusuri Siapa Penjemput Dokter Mawardi

Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat masih berupaya mengidentifikasi identitas orang yang menjemput dr Mawardi Hamri di depan rumah dinasnya di Jalan Langko Nomor 31 Kota Mataram pada 23 Maret 2016.
Ilustrasi
Ilustrasi

Kabar24.com, MATARAM - Hingga kini pengungkapan kasus hilangnya direktur RSUD NTB dr. Mawardi Hamri masih menjadi "PR" polisi. 

Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat masih berupaya mengidentifikasi identitas orang yang menjemput dr Mawardi Hamri di depan rumah dinasnya di Jalan Langko Nomor 31 Kota Mataram pada 23 Maret 2016.

"Sampai saat ini kita belum mengetahui identitas yang menjemput dr Mawardi menggunakan kendaraan roda empat warna hitam itu," kata Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Direskrimum) Polda NTB AKBP Anom Wibowo di Mataram, Selasa (19/4/2016).

Hal itu diungkapkannya berdasarkan keterangan awal yang diperoleh dari salah seorang saksi berinisial A yang merupakan petugas keamanan di rumah dinas dr Mawardi.

A diketahui sebagai orang dekat terakhir yang berkomunikasi dengan dr Mawardi sebelum yang bersangkutan meninggalkan rumah dinas pada Rabu (23/3/2016) malam.

Namun Anom mengaku bahwa polisi tidak mendapatkan keterangan pasti terkait identitas orang yang menjemput dr Mawardi dengan menggunakan kendaraan roda empat warna hitam di depan rumah dinas tersebut.

"Apakah dia benar dijemput dengan mobil hitam atau menggunakan taksi atau pun jalan kaki ke luar rumah, itu belum jelas," ujarnya.

A dalam kesaksiannya menyebutkan bahwa dr Mawardi masuk ke dalam kendaraan roda empat warna hitam yang sudah menunggu di luar pagar rumah dinas.

Namun keterangan itu pun belum dapat ditegaskan A, karena saksi mengaku tidak begitu memperhatikannya.

"Saat itu dia mengaku diminta untuk tidak mengantar sampai depan, jadi siapa yang sudah menunggu dr Mawardi di luar itu dia tidak tahu," ujarnya.

Selain keterangan tersebut, A mengatakan bahwa dr Mawardi pergi dengan alasan untuk rapat, dan akan dijemput oleh rekannya pada Rabu (23/3/2016) malam.

Terkait hal tersebut, Anom telah mengklarifikasi sejumlah rekan dr Mawardi, yang merupakan pejabat di lingkup Pemprov NTB, antara lain Kepala BKD Suruji dan Kepala Dinas Dikpora NTB Rosyadi Sayuti.

"Kita sudah klarifikasi terkait alasan rapat itu kepada rekan-rekannya, tapi rapat itu sudah dilaksanakan sehari sebelumnya, bukan pada Rabu (23/3/2016)," ucap Anom.

Karena tidak juga menemukan indikasi yang pasti dari keterangan A, pihak kepolisian kemudian mulai mengembangkan penyelidikannya dengan memintai keterangan seluruh pihak yang bertemu dengan dr Mawardi, sebelum pergi pada Rabu malam.

Salah satunya, polisi mencurigai pegawai negeri sipil di lingkup Pemerintah Provinsi NTB, berinisial U.

Dokter Mawardi dikatakan sempat bertemu dengan U saat mengunjungi rumah pribadinya di wilayah Tinggar, Kecamatan Ampenan Kota Mataram, pada Rabu siang.

Bahkan, pihak kepolisian melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap U, termasuk kendaraan pribadi miliknya.

Namun dari hasil pemeriksaan yang dibantu Tim Laboratorium Forensik Cabang Denpasar, tidak ditemukan indikasi adanya jejak dr Mawardi.

"Awalnya U ini kita curigai, tapi setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, tidak ada indikasi yang mengarah ke dr Mawardi. U hanya sebatas bertemu dengan dr Mawardi saat datang berkunjung ke rumah pribadinya bersama A, yang berhadapan dengan rumah U di wilayah Tinggar," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper