Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Koh-i-Noor, Inggris Tidak Curi Berlian India

India harus menghentikan klaim yang telah berlangsung beberapa dekade untuk mendapatkan kembali sebuah berlian besar dari Inggris karena batu berlian tersebut tidak dicuri melainkan diberikan kepada mantan penguasa kolonial tersebut.
Mahkota dan ratu. /diamondjubilee.hellomagazine.com
Mahkota dan ratu. /diamondjubilee.hellomagazine.com

Kabar24.com, NEW DELHI—India diminta menghentikan klaim yang telah berlangsung beberapa dekade untuk mendapatkan kembali sebuah berlian besar dari Inggris  karena batu berlian tersebut tidak dicuri, melainkan diberikan kepada mantan penguasa kolonial tersebut.

Salah satu berlian terbesar di dunia, Koh-i-Noor sudah menjadi bagian dari permata mahkota Inggris selama 150 tahun dan saat ini berlian tersebut digunakan untuk menghiasi mahkota yang dulu digunakan oleh mendiang ibu dari Ratu Elizabeth.

Batu tersebut menjadi salah satu topik pertikaian diplomatik antara India dan Inggris. Banyak penduduk India yang menuntut Inggris untuk mengembalikan berlian tersebut guna menebus masa penjajahan oleh negeri Ratu Elizabeth tersebut.

Namun, pemerintahan di bawah Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan bahwa Mahkamah Agung India harus menyudahi klaim tersebut karena nyatanya, berlian tersebut diberikan kepada Inggris oleh seorang Raja India, Maharaja Ranjit Singh pada 1851.

“Berlian itu tidak dicuri atau diambil secara paksa,” kata pengacara umum Ranjit Kumar kepada Mahkamah Agung dalam persidangan kasus untuk meminta kembali berlian tersebut.

Koh-i-Noor, dipamerkan di Tower of London diletakkan di mahkota yang dikenakan oleh Ratu Elizabeth pada saat penobatan suaminya George VI pada 1973. Mahkota itu juga pernah ditempatkan di atas peti matinya pada saat pemakamanya di 2002.

The Duchess of Cambridge yang mengunjungi India pada minggu lalu bersama suaminya, Pangeran Wiliam akan menggunakan mahkota tersebut dalam acara-acara resmi setelah dia menjadi permaisuri. Pangeran William sendiri ada di baris kedua tahta kerajaan Inggris.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper