Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Studi Luar Negeri, China Peringkat Tiga Tujuan Mahasiswa Asing

China menjadi negara tujuan mahasiswa asing ke-3 setelah Amerika Serikat dan Inggris.Samuel Wiyono, Direktur Beijing Language & Culture Institute(BLCI), mengatakan, menurut Project Atlas, Institute of International Education yang bermarkas di AS, China kini menjadi salah satu negara yang diminati sebagai tempat studi dari negara lain.
Ilustrasi Suasana Keberangkatan Mahasiswa Indonesia ke China/Jibi
Ilustrasi Suasana Keberangkatan Mahasiswa Indonesia ke China/Jibi

Bisnis.com, JAKARTA - China menjadi negara tujuan mahasiswa asing ke-3 setelah Amerika Serikat dan Inggris.

Samuel Wiyono, Direktur Beijing Language & Culture Institute(BLCI), mengatakan, menurut Project Atlas, Institute of International Education yang bermarkas di AS, China kini menjadi salah satu negara yang diminati sebagai tempat studi dari negara lain.

Dia menjelaskan, jumlah mahasiswa asing di China telah mencapai 377.054 pada 2014 dari yang ditargetkan oleh Pemerintah China sebeser 500.000 pada 2020.  

"Selain bahasa, biaya hidup, beasiswa, peluang kerja, fasilitas, dan ranking universitas, menjadi salah satu alasan makin banyaknya mahasiswa asing dari berbagai penjuru dunia, termasuk mahasiswa Indonesia, menuntut ilmu di China,” ungkapnya.

Terkait dengan hal itu, BLCI kembali menggelar Pameran Pendidikan Tiongkok yang ke-22 pada 16- 17 April di Hotel Ibis Styles Mangga Dua Square, Jakarta.
 
Di menjelaskan, memang beberapa tahun terakhir ini Universitas China berhasil masuk jajaran universitas top dunia, seperti Harbin Institute Technology (HIT) yang berhasil naik dari peringkat 10 ke urutan ke 7 Universitas Global terbaik untuk Teknik (Best Global University for Engineering) menurut  US news.
 
Selain itu, Ningbo University (NBU) yang merupakan universitas pemerintah Tiongkok, digandeng universitas terkemuka dunia, MIT (Massachusets Institute Technology) Amerika Serikat dalam menyeleggarakan program Master dan Doctor Supply Chain Management MIT di salah satu kota pelabuhan tersibuk di dunia, Ningbo.
 
Samuel menjelaskan  PPT ke- 22 bertujuan memberikan kesempatan yang sama siswa dan mahasiswa Indonesia dengan mahasiswa asing lainnya untuk mendapatkan informasi sekaligus mendaftar berbagai pendidikan Tiongkok langsung ketika pameran berlangsung.  
 
Menurut rencana, sekitar 20 perguruan tinggi dan sekolah Tiongkok terkemuka akan menghadiri pemeran akbar ini dengan berbagai program, mulai dari  belajar bahasa Tionghoa, jenjang menengah SMP/SMA, International Foundation, Sarjana S1 (Bachelor), dan Pascasarjana S2 (Master).  Pameran ini pun terbuka tidak hanya untuk lulusan SMU tapi juga O level, kelas 2 SMU, IB Diploma, O level maupun lulusan Sarjana S1.
 
Selain dihadiri oleh Universitas dari berbagai penjuru Tiongkok termasuk dari salah satu kota dengan populasi penduduk muslim terbesar, pemeran pendidikan kali ini  juga akan dihadiri oleh universitas Tiongkok yang menawarkan gelar internasional atau gelar ganda dari Universitas Amerika, Inggris, Kanada, Hong Kong atau Australia baik seluruhnya di Tiongkok atau tahun terakhir ke Amerika, Inggris, Kanada, atau Australia yang menawarkan perkuliahan dengan pengantar bahasa Inggris seperti  The Chinese University of Hong Kong, yang menduduki  ranking 51 dunia menurut QS World Universities Ranking, dimana kampusnya  berada di kota  Shenzhen , Tiongkok.   
 
"Semakin banyak universitas Tiongkok baik pemerintah maupun internasional yang menyelenggarakan perkuliahan  dengan menggunakan pengantar bahasa Inggris  dengan berbagai program studi, mahasiswa tidak perlu kuatir harus menguasai bahasa Tionghoa  lebih dahulu namun dapat langsung kuliah ke jenjang gelar dengan pengantar bahasa Inggris sambil mempelajari bahasa Tionghoa di Tiongkok.  Dengan demikikan biaya dan waktu dapat dihemat."
 
BLCI sebagai perwakilan puluhan perguruan tinggi Tiongkok, tidak saja membantu dan mengantar mahasiswa menuntut ilmu ke Tiongkok namun juga mendorong program kerja sama perguruan tinggi Tiongkok seperti  joint program 2+2  gelar ganda, dua tahun di Indonesia kemudian melanjutkan dua tahun di Tiongkok.
 
“Dengan adanya Universitas yang menawarkan gelar ganda Indonesia Tiongkok dalam PPT 22 ini juga akan  menambah semarak dengan banyaknya pilihan kepada siswa Indonesia,”ujar Samuel.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper