Kabar24.com, REYKJAVIK - Perdana Menteri Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson menjadi korban pertama dari terbongkarnya dokumen rahasia Panama Papers.
Gunnlaugsson mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Islandia pada Selasa (5/4/2016) setelah file-file bocoran tersebut menunjukkan istrinya memiliki sebuah perusahaan di luar negeri dengan klaim besar terhadap bank yang kolaps di negara itu.
Wakil pemimpin berkuasa Partai Progresif Sigurdur Ingi Johannsson, yang memegang sektor perikanan dan pertanian, mengatakan kepada wartawan bahwa Gunnlaugsson mengundurkan diri, dan partai telah mengusulkan dirinya kepada mitra koalisi mereka, Partai Kemerdekaan, sebagai perdana menteri yang baru.
Kedua pihak membahas masalah ini pada Selasa malam namun tidak tercapai kesepakatan. Pembicaraan diperkirakan akan terus berlanjut.
Panama Papers adalah sekumpulan dokumen rahasia yang diungkap oleh International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) kepada publik dan berisikan informasi terkait dengan keterlibatan figur dan tokoh dunia dalam dugaan pencucian uang, khususnya untuk menghindari pajak, melalui sistem jasa keuangan yang disediakan oleh tax haven countries (negara surga pajak).