Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir di Kalimantan, 16 Desa Masih Terendam

Sebanyak 16 desa di wilayah Kecamatan Gunung Timang Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah memasuki hari ke tiga masih terendam banjir bandang akibat meluapnya Sungai Montallat (anak Sungai Barito).
Ilustrasi: Seorang anak duduk di depan rumahnya yang terkena banjir rob (air laut pasang), di Dadap, Kabupaten Tangerang, Banten/Antara
Ilustrasi: Seorang anak duduk di depan rumahnya yang terkena banjir rob (air laut pasang), di Dadap, Kabupaten Tangerang, Banten/Antara

Kabar24.com, MUARA TEWEH - Banjir bandang akibat "menggeliatnya" anak Sungai Bartio membuat belasan desa di Kalimantan masih dikepung air.

Sebanyak 16 desa di wilayah Kecamatan Gunung Timang Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah memasuki hari ke tiga masih terendam banjir bandang akibat meluapnya Sungai Montallat (anak Sungai Barito).

"Semua desa masih terendam banjir dengan tingkat ketinggian yang bervariasi dan akses menuju sejumlah desa masih lumpuh karena jalan teredam banjir antara satu hingga tiga meter," kata Camat Gunung Timang Setiazid ketika dihubungi melalui telepon dari Muara Teweh, Jumat (25/3/2016) pagi.

Menurut Setiazid, ketinggian banjir di sejumlah desa di pedalaman Sungai Montallat atau wilayah hulu sudah mulai surut namun jalan dan akses menuju desa tersebut masih lumpuh dengan ketinggian banjir antara 1 hingga 2 meter, desa-desa itu antara lain Batu Raya I dan Batu Raya II, Pelari, Tongka, Siwau, Payang Ara, Sangkorang, Jaman dan Kandui.

Sementara desa yang berada di hilir yang merupakan desa terparah terendam banjir bandang karena air mengalir ke hilir yakni Desa Malungai, Rarawa, Ketapang, Walur, Baliti dan Majangkan dengan ketinggian banjir sekitar tiga meter.

"Banjir bandang ini lambat surutnya, karena Sungai Barito juga naik, sehingga aliran sungai tertahan sungai besar itu" katanya.

Camat Gunung Timang mengatakan, kondisi ruas jalan negara Muara Teweh - Banjarmasin atau di kilometer 60 yang sejak Kamis sore sampai tengah malam sempat terganggu karena ketinggian air antara 60-70 centimeter, terutama sepeda motor dan mobil rendah (sedan) tidak bisa melewati kawasan banjir sepanjang satu kilometer itu.

Pada Kamis sore hingga malam pengguna jalan terpaksa menunggu untuk melewati banjir sehingga terjadi antrean relatif panjang baik yang mau ke luar daerah maupun ke Muara Teweh.

Saat ini transportasi yang melintasi ruas jalan negara Muara Teweh - Banjarmasin di kilometer 60 atau di Desa Kandui hanya bisa dilalui mobil truk atau sejenisnya, sedangkan untuk kendaraan roda dua dan mobil sedan atau mobil rendah tidak bisa melewati jalan tersebut.

Banjir di ruas jalan tersebut pada Jumat pagi dengan ketinggian sekitar 20 Cm, namun sudah bisa dilewati kendaraan bermotor seperti roda dua maupun mobil.

"Meski banjir yang menutup ruas jalan itu sudah mulai surut, namun jalan masih terendam banjir, kita harapkan sore nanti bertambah surut," ujarnya.

Sementara pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah Barito Utara telah mendirikan tenda posko untuk penanggulangan banjir di wilayah Gunung Timang karena sejumlah desa masih terendam banjir.

"Pihak BPBD mendirikan posko di dekat Puskesmas Kandui," kata Camat Setiazid.

Sampai saat ini masih belum diketahui berapa nilai kerugian akibat banjir yang dipastikan meredam ratusan rumah warga, kebujn dan sarana lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper