Kabar24.com, PEKANBARU - Okupansi hotel di Pekanbaru berada pada level 60% pada Kuartal I/2016 atau sesuai dengan proyeksi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Riau Ondhi Sukmara mengatakan okupansi Kuartal I/2016 juga jauh lebih baik dari Kuartal I tahun lalu yang hanya pada level 30%-40% (secara year on year).
"Banyak instansi pemerintah daerah yang melaksanakan program kerja di hotel di awal tahun ini. Karena APBD 2016 sudah berjalan. Sedangkan tahun lalu APBD baru berjalan pada pertengahan tahun," kata Ondhi, Kamis (24/3/2016).
Perhotelan Pekanbaru sangat bergantung dengan program pemerintah daerah. Karena Pekanbaru bukan kota tujuan wisata yang ramai dikunjungi para pelancong.
Memasuki Kuartal II/2016, perhimpunan Hotel setempat mengkhawatirkan bencana kabut asap yang membuat mobilitas dan daya beli jauh berkurang. Meski ada beberapa hari libur nasional di Kuartal II/2016, tidak akan mempengaruhi okupansi perhotelan Pekanbaru.
"Kalau ada kabut asap, bisa kacau, meskipun ada hari libur nasional. Karena hari libur tidak berpengaruh. Pekanbaru bukan kota tujuan para wisatawan," kata Ondhi.
Di tahun lalu, selama 9 bulan, okupansi perhotelan hanya berada pada level 30%-40%. Hanya pada Kuartal IV/2015 okupansi baru berhasil mencapai 60%, sesuai proyeksi PHRI.
Hal itu disebabkan lambatnya realisasi APBD Riau dan bencana kabut asap selama beberapa bulan. Meski demikian, pemerintah Pekanbaru mencatat 5 perusahaan dalam negeri telah membangun hotel pada tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
