Kabar24.com, KEDIRI -- Kendati tidak masuk ke dalam proyek percontohan penerapan plastik berbayar nasional, sejumlah peritel di Kota Kediri mengutip bayaran dari konsumen.
Sama seperti program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di 17 kota lain, setiap plastik dibanderol Rp200 per kantung. Tarif itu berlaku mulai 21 Februari.
Peritel di Kota Tahu umumnya mengikuti kebijakan kantor pusat mereka di Jakarta.
Para kasir peritel itu umumnya bertanya lebih dulu kepada konsumen, "Mau pakai plastik?"
Jika konsumen menjawab "Iya," maka kasir akan menginformasikan bahwa penggunaan plastik kini dikenai tarif.
"Sejak diterapkan, banyak pelanggan kami yang membawa plastik sendiri dari rumah. Umumnya mahasiswa," ujar Priyo, karyawan Indomaret di Jalan Pierre Tendean, Selasa (8/3/2016).
Plastik berbayar juga diterapkan Hypermart di Kota Kretek bersama peritel lainnya di bawah Matahari Group, yakni Boston Health and Beauty.
"Berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah untuk pembatasan penggunaan kantong plastik, maka Hypermart, Foodmart, Boston & Smatclub menerapkan pemakaian kantong belanja berbayar. Berlaku mulai 21 Februari 2016," demikian pesan yang dipajang di kasir Hypermart di Jalan Hasanudin.
Seperti diketahui, Kota Kediri di luar 17 kota di Tanah Air yang masuk ke dalam proyek percontohan penerapan plastik berbayar yang meliputi Jakarta, Bandung, Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Palembang, Medan, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, Ambon, dan Jayapura.