Bisnis.com, JAKARTA - Gerhana Matahari tinggal menghitung hari. Melihat Matahari saat terjadi gerhana maupun tidak adalah sama bahayanya. Kita butuh kacamata berfilter Matahari yang mampu meredam hingga 100.000 kali silau Matahari.
Tahukah Anda kenapa kita tidak boleh melihat gerhana Matahari secara langsung dengan mata telanjang? Percayakah Anda jika hal tersebut bisa membuat buta? Faktanya, pupil mata manusia tak mampu menghalangi pancaran cahaya Matahari yang begitu terang dan menyilaukan.
Seperti dikutip dari www.infoastronomy.org, saat terjadi gerhana Matahari, memang cahaya matahari tertutup oleh Bulan, sehingga Matahari akan menjadi redup.
Namun, meskipun cahaya Matahari itu tertutup, pancaran cahayanya tak berkurang sedikit pun, hanya ukuran piringannya saja yang menyusut. Dan, ketika kita mendongak ke atas menatap Matahari, yang terjadi adalah pupil mata kita belum sempat bereaksi.
Akibatnya, cahaya Matahari yang masuk ke mata berlebihan sehingga membuat mata kita rusak. Namun begitu, kerusakan mata tidak akan terjadi secara tiba-tiba, melainkan mata akan rusak secara perlahan, menahun, mulai dari katarak hingga bisa buta permanen yang sulit disembuhkan.
Untuk mengantisipasinya, sebenarnya sederhana saja. Kita hanya butuh filter Matahari. Filter Matahari biasanya terbuat dari bahan kaca yang dilapisi campuran nikel dan kromium atau terbuat dari milar yang dilapisi dengan logam.
Untuk pengamatan Matahari secara langsung dapat digunakan filter dari bahan yang sederhana. Filter Matahari aman digunakan apabila kerapatan optiknya 5 atau lebih. Filter dapat dikatakan aman apabila memiliki kekedapan yang baik terhadap sinar UV dan Inframerah.
Sayangi mata Anda dari kerusakan akibat nekat melihat Matahari secara langsung!