Kabar24.com, JAKARTA--Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia menjamin keamanan dalam negeri dari ancaman aksi teror, menyusul peringatan perjalanan (travel advisory) yang dikeluarkan Pemerintah Australia kepada warganya soal kemungkinan serangan terorisme di Indonesia.
"Kami sudah menjalin sinergitas dengan aparat pemerintah serta rakyat untuk mencegah, menanggulangi kemungkinan gangguan teror di seluruh Tanah Air. Masyarakat sendiri sekarang bisa beraktifitas di mana-mana," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Pol. Agus Rianto di Jakarta, Kamis (25/2/2016).
Agus mengatakan soal peringatan itu merupakan hak Pemerintah Australia memberikan informasi terkait jaminan keamanan warganya. Namun, ujar dia, Polri juga menyampaikan informasi ke negara sahabat bahwa situasi dalam negeri saat ini aman.
Meskipun demikian, menurut Agus pihaknya mengharapkan jika ada informasi mengenai gangguan terorisme dapat menjadi masukan bagi kepolisian untuk menganalisisnya lebih lanjut. Polri, sambungnya, tetap tingkatkan sinergitas dengan Australia soal bertukar informasi tentang gangguan keamanan.
"Jangan lupa sejak peristiwa bom Thamrin, kami terus mencegah hal serupa dengan menangkap para teroris di seluruh wilayah. Termasuk yang menyebarkan propaganda melalui media sosial, kami tindak. Ini musuh bersama," katanya.
Selebihnya Agus menganggap wajar peringatan dari Pemerintah Australia tersebut karena tak sedikit warganya berada atau kerap berkunjung ke Indonesia. Tanpa perlu peringatan, kata Agus, setiap saat Polri terus berupaya menjaga situasi dalam negeri. Menurut dia informasi sekecil apa pun, tidak akan diabaikan Polri.
"Kita kan yang tahu hanya negara kita belum tentu juga ke negara lain. Bisa pula tidak hanya peringatan soal teroris, melainkan menghadapi situasi musim pancaroba, mungkin ancaman faktor bencana juga bisa menjadi peringatan," katanya.
Seperti diwartakan Pemerintah Australia, Kamis (25/2), mengeluarkan peringatan kemungkinan serangan terorisme tengah direncanakan di Indonesia terutama Jakarta, Bali, dan Lombok. Peringatan dikeluarkan setelah beberapa hari hal serupa dikeluarkan untuk Kuala Lumpur, Malaysia.
