Kabar24.com, TIMIKA - Pemerintah Kabupaten Mimika, Papua harus mengantisipasi meningkatnya jumlah pencari kerja yang meningkat tajam.
Jumlah pencari kerja di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua meningkat drastis dalam satu tahun terakhir yang didominasi oleh lulusan SMA dan SMK.
Kepala Bidang Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja pada Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Perumahan Rakyat Mimika Jehuda BB Akobiarek, Senin (15/2/2016) mengatakan meningkatnya jumlah pencari kerja di Mimika lantaran semakin besarnya angka kelulusan SLTA maupun Perguruan Tinggi di wilayah itu.
Di samping itu, katanya, banyaknya perusahaan swasta yang merupakan subkontraktor PT Freeport memicu banyak warga dari berbagai daerah datang mengadu nasib di Mimika.
"Dibanding tahun 2014, jumlah pencari kerja di Mimika pada tahun 2015 meningkat signifikan. Kami memonitoring peningkatan jumlah pencari kerja melalui pengurusan berkas kartu kuning yang merupakan salah satu prasyarat untuk melamar pekerjaan," jelas Jehuda.
Data Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Perumahan Rakyat Mimika menyebutkan jumlah pencari kerja di wilayah itu pada 2014 mencapai 9.369 orang. Pada 2015 jumlahnya meningkat hingga mencapai 10.443 orang.
Pemkab Mimika, katanya, cukup prihatin dengan terus meningkatnya angka pencari kerja di wilayah itu namun tidak dibarengi dengan penambahan lowongan kerja yang tersedia baik di perusahaan-perusahaan swasta maupun pemerintah melalui penerimaan CPNS.
Salah satu perusahaan swasta yang menerima lamaran kerja terbanyak akhir-akhir ini yaitu PT Petrosea. Dalam kurun waktu hanya dua pekan, perusahaan kontraktor yang dipercayakan menangani proyek infrastruktur PT Freeport itu menerima lebih dari 4.000 lamaran kerja.
Jehuda mengatakan jajarannya terus berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan swasta di wilayah itu agar dapat memberikan informasi soal bursa kerja kepada para pencari kerja.
"Sebagian besar perusahaan memang sudah mengumumkan lowongan kerja dengan kualifikasi yang diminta melalui Dinas Tenaga Kerja. Ketentuan itu wajib. Namun dalam praktik masih ada perusahaan yang tidak terbuka dalam hal rekrutmen pekerja," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmiograsi dan Perumahan Rakyat Mimika Dionisius Mameyau telah mengingatkan sejumlah perusahaan swasta di lingkungan PT Freeport untuk menghentikan kebijakan rekrutmen pekerja dari luar Timika agar lebih memprioritaskan pencaker yang ada di wilayah itu.
Dionisius mengancam akan memberikan sanksi tegas perusahaan-perusahaan yang secara diam-diam mendatangkan tenaga kerja dari tempat lain tanpa sepengetahuan Pemda setempat.