Bisnis.com, JAKARTA--Puluhan ribu warga Suriah bergerak ke perbatasan Turki untuk menyelamatkan diri dari pertarungan di kota Aleppo.
Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu, mengatakan sekitar 70.000 orang mengarah ke perbatasan. Akan tetapi, satu kelompok pengamat memperkirakan jumlahnya sekitar 40.000 orang sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Jumat (5/2/2016).
Dia juga mengecam keterlibatan Rusia di Suriah dengan mengatakan baik pemerintah Moskow maupun pemerintahan Presiden Suriah sama-sama melakukan kejahatan perang.
Rusia melancarkan serangan udara yang intensif untuk membantu pasukan pemerintah Suriah begerak maju di dekat kota Aleppo. Akan tetapi, Moskow dan Damaskus membantah tegas tuduhan Turki.
Kementrian Pertahanan Rusia mengatakan sejak tanggal 1 Februari lalau serangan mereka telah menghantam 875 'obyek teroris' di Aleppo, Latakia, Homs, Hama dan di Provinsi Deir ez-Zor.
Pergerakan warga Suriah ke perbatasan terjadi bersamaan dengan dicapainya kesepakatan negara-negara donor internasional untuk menyediakan dana sekitar Rp136 triliun (US$10 miliar) bagi korban perang di Suriah.
Dalam konferensi donor di London tersebut, PM Davutoglu mengatakan10.000 pengungsi baru sudah menunggu di pintu Kilis, kota perbatasan Turki karena serangan udara dan serangan atas Aleppo.Adapun sekitar 60.000 hingga 70.000 lainnya, tambahnya, sedang bergerak menuju perbatasan.