Kabar24.com, JAKARTA -Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran atau Fitra mengungkap banyak potensi kerugian negara dari sejumlah aset milik perintah yang belum sempat diinventarisasi. Dari satu kasus saja, kerugian negara mencapai Rp1,2 triliun per tahun.
Manajer Advokasi Fitra, Apung Widadi, mengatakan pihaknya mencatat saat ini banyak aset milik pemerintah yang sudah beralih ke tangan swasta.
"Kalau boleh dibilang, untuk kasus aset milik Hotel Indonesia saja, setiap tahunnya kerugian negara mencapai Rp1,2 triliun," ujar dia di Kantor Fitra, Rabu (20/1/2016).
Dalam konteks Hotel Indonesia, sebagai sebuh BUMN, pengelola HI belum melakukan revaluasi aset.
Selain itu, banyak aset dari hotel milik pemerintah tersebut yang dikelola bersama dengan pihak asing.
Dalam perkembangannya, pihak pengelola swasta tersebut tidak memberi kontribusi bagi pemerintah.
"Dari situ kerugian dimulai, total kami mencatat kerugian mencapai Rp1,2 triliun," katanya.