Kabar24.com, SURABAYA -- Mal di Surabaya mengerek biaya sewa alias service charge sekitar 10%, mengikuti kenaikan tarif listrik dan upah minimum kota tahun ini.
Kepala Bidang Kerja Sama Pemerintah Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jatim Neil V. Storey mengatakan tarif listrik diestimasi naik rata-rata 5% tahun ini, mengikuti perubahan kurs rupiah dan harga minyak dunia.
UMK Surabaya tahun ini naik 11,5% menjadi Rp3,04 juta per bulan mengikuti inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Belum lagi lompatan biaya ekspedisi barang sebagai dampak ikutan.
"Kenaikan service charge di tiap mal berbeda-beda, tetapi kisarannya 10%," katanya kepada Bisnis.
APPBI mencatat, terdapat 23 mal di Kota Pahlawan dengan beragam kondisi yang menjadi anggota asosiasi itu.
Storey yang juga Technical Advisor Galaxy Mall, salah satu pusat perbelanjaan di Surabaya timur, menuturkan perusahaannya ikut menyesuaikan biaya sewa dari Rp114.000 menjadi Rp125.000 per m2 per bulan mulai Februari alias naik 9,6%.
"Rencana itu sudah kami bicarakan dengan para tenant (penyewa)," ujarnya.
Storey menyebutkan biaya listrik berkisar Rp4,5 miliar-Rp5 miliar per bulan atau 60% dari biaya operasional sehingga setiap perubahan tarif listrik akan sangat berpengaruh. Adapun upah karyawan mewakili 27%-30% dari biaya operasional.
Selain menyesuaikan biaya sewa, manajemen juga konsisten melakukan efisiensi. "Mal ini didesain banyak menggunakan kaca sehingga cahaya matahari bisa masuk. Ini tentu bisa menghemat penggunaan lampu pada siang hari," tutur Storey.