Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keamanan Investasi, Pemda Riau Diminta Pro Aktif

Sejumlah investor meminta pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kota Pekanbaru proaktif dalam memberikan jaminan keamanan berinvestasi.
Ilustrasi
Ilustrasi

Kabar24.com, PEKANBARU—Sejumlah investor meminta pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kota Pekanbaru proaktif dalam memberikan jaminan keamanan berinvestasi.

Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Riau Ahmi Septari menilai pemerintah setempat belum memberikan proteksi. Bahkan, dalam situasi tertentu, iklim investasi cenderung tidak kondusif.

“Peran pemerintah tidak hanya sebatas mempermudah perizinan. Tetapi, juga harus memberikan proteksi kepada investor,” katanya, Senin (18/1/2016).

Pemerintah diminta untuk terus mendampingi investor setelah perizinan diterbitkan. Pemerintah juga diminta untuk menerbitkan regulasi dalam meningkatkan keamanan dalam perizinan.

 “Jika pemerintah serius, maka investor akan berbondong-bondong datang ke Riau,” kata Ahmi.

Masalah yang sering terjadi, adanya oknum organisasi masyarakat tempatan yang sering meminta pungutan liar. Investor kerap terganggu karena oknum sering melakukan aksi premanisme.  

Selain itu, berdirinya perusahaan ritel waralaba sering menimbulkan kontra bagi pengusaha-pengusaha kecil.

“Masyarakat juga perlu sosialiasi dan edukasi dari pemerintah,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Pekanbaru M. Jamil mengatakan pemerintah siap memberikan jaminan dan mendampingi investor, jika hal itu memang diperlukan.

“Saya kira, investor sudah mampu menyiasati adanya gangguan keamanan dalam berinvestasi. Jika diperlukan, kami akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian,” katanya saat dikonfirmasi.

Sebelumnya, empat perusahaan ritel waralaba asing membidik Kota Pekanbaru sebagai daerah pengembangan bisnisnya pada tahun ini.

Empat ritel itu adalah Seven Eleven, Circle K, Swensens, dan K24. Keempatnya kata Masirba menyatakan minat untuk membuka gerai baru di Ibu Kota Provinsi Riau itu karena adanya peluang di sana.

Investor dari Australia dan Malaysia akan membangun industri pemanfataan gas buang menjadi energi listrik di Riau dengan nilai investasi USD100 juta.

Pemerintah Provinsi Riau telah melakukan pertemuan dengan investor asing itu. Investor tertarik karena Riau adalah salah satu daerah industri cruide plam oil terbesar di Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper