Bisnis.com, JAKARTA - Tsai Ing-wen menjadi presiden perempuan pertama di Taiwan setelah memenangi pemilihan umum pada Sabtu (16/1/2016).
Pemimpin Partai Progresif Demokratik (DPP) berusia 59 tahun itu menegaskan keinginan untuk merdeka sepenuhnya dari China.
Dalam pidato kemenangannya, dia bersumpah untuk melestarikan status quo dalam hubungannya dengan China. Dia mengatakan Beijing harus menghormati demokrasi Taiwan dan kedua belah pihak harus memastikan tidak ada provokasi.
Tsai memuji "era baru" di Taiwan dan berjanji bekerja sama dengan partai politik lain pada isu-isu utama. Menurutnya, kehendak rakyat Taiwan akan menjadi dasar bagi hubungan dengan China
"Kita harus memastikan bahwa tidak ada provokasi atau kecelakaan terjadi," kata Tsai, seperti yang dilansir BBC.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Amerika Serikat dan Jepang atas dukungan mereka, yang berjanji memberi kontribusi bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel