Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BOM SARINAH: Polri Tak Kecolongan, tapi Lengah

Polisi serta tim gegana yang baru mendatangi lokasi kejadian bom beberapa menit setelah bom pertama meledak di kedai kopi brand Amerika di bilangan Thamrin, menuai banyak komentar netizen yang menilai bahwa polri kecolongan.
Petugas Gegana Polda Metro Jaya bersiap untuk mengamankan plastik yang mencurigakan di lokasi ledakan Pos Polisi Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1). Aksi teror berupa penembakan dan pengeboman terhadap beberapa gedung dan pos polisi di kawasan Sarinah itu mengakibatkan sejumlah korban tewas dan luka-luka/Antara
Petugas Gegana Polda Metro Jaya bersiap untuk mengamankan plastik yang mencurigakan di lokasi ledakan Pos Polisi Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1). Aksi teror berupa penembakan dan pengeboman terhadap beberapa gedung dan pos polisi di kawasan Sarinah itu mengakibatkan sejumlah korban tewas dan luka-luka/Antara

Kabar24.com, JAKARTA -- Polisi dan Tim Gegana yang baru datang ke lokasi kejadian bom beberapa menit setelah bom pertama meledak di kedai kopi brand Amerika di Jalan Thamrin Jakarta Pusat, menuai banyak komentar netizen. Polisi dinilai kecolongan.

Pengamat terorisme dari CIIA, Harits Abu Ulya mengatakan, bahwa kedatangan Polri yang sedikit terlambat bukan karena kecolongan.

"Polri tidak kecolongan, tapi lengah. Tiga menit setelah bom baru datang bukan kecolongan itu, karena beberapa anggota polri masih ada yang berjaga di ring satu," ujarnya dalam diskusi akhir pekan di warung daun, Jakarta, Sabtu (16/1/2016).

Menurutnya, jika polisi kecolongan, tidak akan terjadi baku tembak antara polisi dan pelaku teroris di Jalan M.H Thamrin depan Sarinah.

Harits juga mengatakan, ledakan yang terjadi di depan kedai kopi tempat bom pertama terjadi buka merupakan bom bunuh diri melainkan karena tembakan yang mengenai tas pelaku teroris yang berisi bom rakitan.

"Kalau itu bom bunuh diri pasti pelaku sudah hancur badannya. Dia mati karena tertembak oleh oknum polisi. Kemudian tas yang dia bawa berisi bom juga tertembak makanya meledak," jelasnya.

Sebelumnya, timbul spekulasi dari beberapa saksi mata serta video yang beredar atas aksi terorisme di bilangan Thamrin Kamis (14/1) lalu bahwa dua pelaku teroris yang bersembunyi dibalik mobil dan kemudian meledak merupakan aksi bom bunuh diri.

Detik-detik sebelum bom meledak, terlihat salah satu pelaku tertunduk dan memegang tasnya seperti sedang merakit bom yang kemudian dia ledakkan.

"Dia tertunduk itu bukan karena sedang merakit bom, tapi karena kakinya tertembak lewat kolong mobil makanya dia jatuh, kemudian tas yang berisi bom juga tertembak sehingga meledak," ungkapnya.

Menurutnya, aksi heroik polri yang telah melumpuhkan pelaku teroris bom sarinah tidak dapat dinilai kecolongan seperti apa yang dinilai masyarakat.
 
"Seharusnya dapat apresiasi karena telah melawan aksi teror," pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper