Kabar24.com, JAKARTA-- Kepolisian menyatakan Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo atau Bahrun Naim merupakan dalang serangan teror bom di kawasan Sarinah kemarin.
Bahrun, yang saat ini diduga berada di Suriah, dikenal sebagai ahli komputer.
Pria kelahiran Pekalongan, 6 September 1983, itu merupakan lulusan program D-3 Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret. Setelah lulus kuliah, Bahrun menjajal bisnis warnet yang saat itu sedang merebak.
Menurut salah satu bekas narapidana teroris, Bahrun mengelola warnet selama dua tahun. Saat itu, dia sempat bertemu dengan Purnomo Putro yang menitipkan ratusan amunisi kepadanya. Purnomo merupakan buron kasus terorisme yang diduga masuk jaringan Cirebon.
Setelah berbisnis warnet, Bahrun menekuni bisnis jual-beli secara online.
"Beli barang di luar negeri dan menjualnya di Solo," kata mantan terpidana yang enggan disebut namanya itu.
Pada 2010, Bahrun ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror di jalan saat pulang dari kantor pos untuk mengambil kiriman. Peluru titipan dari kawannya yang sudah bertahun-tahun disimpan itu disita. Bahrun divonis 2,5 tahun penjara atas pelanggaran Undang-Undang Darurat.
Seusai bebas, Bahrun pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Di sana, Bahrun aktif menulis di blog dan berinteraksi melalui media sosial.
Pihak kampus mengakui bahwa Bahrun Naim merupakan alumnus kampus tersebut.
"Dia kuliah Jurusan Ilmu Komputer dan masuk pada 2002," kata Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FMIPA Sugiarto.
Bahrun lulus menyandang gelar ahli madya pada 2005. Nilainya tidak terlalu bagus.
"Cuma saya tidak begitu hapal nilainya," tuturnya.