Bisnis.com, DEPOK-Kapolresta Depok Kombespol Dwiyono mengungkapkan penangkapan 3 orang warga Depok, Jumat (15/1/2015) dini hari oleh pihaknya tidak berkaitan dengan peristiwa ledakan bom Sarinah.
"Kami jelaskan bahwa penangkapan tersebut adalah salah paham. Ketiganya tidak ada hubungannya dengan peristiwa ledakan kemarin," paparnya di Mapolresta Depok.
Dia menjelaskan ketiga orang tersebut yakni Saeful Bahri (50), Sudirmansyah (43) dan Isra Tamami (36) adalah warga biasa yang dilaporkan oleh Nurul, anak dari Saeful Bahri yang diduga telah melakukan pengancaman.
Dwiyono mengatakan pihaknya telah mempertemukan ketiga orang tersebut dengan Nurul dan ibunya Meli yang belakangan diketahui telah bercerai sudah lama dengan Saeful.
"Ini adalah kasus yang menimpa anak dan ayah. Setelah kami periksa ternyata Nurul kurang memeroleh kasih sayang dari ayahnya," katanya.
Seperti diketahui, sejumlah media memberitakan bahwa ketiga warga Depok tersebut disebutkan sebagai terduga teroris. Kepolisian kemudian menggerebek ketiganya dini hari menjelang subuh di kawasan Pondok Terong Kota Depok.
"Saya kaget bukan main ketika polisi menggedor-gedor pintu rumah. Ternyata mereka adalah sekelompok polisi. Kami bertiga hanya pasrah dan menjelaskan semuanya di kantor polisi," ujar Sudirmansyah.
Sementara itu, Isra menambahkan dirinya tidak habis pikir keponakannya Nurul bisa melaporkan ayah beserta saudaranya sebagai teroris. Namun, pihaknya tidak mau memperpanjang kasus tersebut dan menyerahkannya pada polisi.
"Kita ini semua keluarga. Kami tak akan perpanjang kasus ini. Saya juga tidak mengerti kenapa kami difitnah sebagai pengancam dirinya. Saya sendiri tahu Nurul sejak dia kecil," ujarnya. ()