Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BOM SARINAH: Ini Saatnya Lacak Simpul Jaringan Teroris di Indonesia

Setelah berhasil mengatasi aksi teror bom di wilayah Sarinah, Jakpus, aparat keamanan ditantang melacak simpul jejaring teroris di Indonesia.
Pos Polisi Jl MH Thamrin, Jakarta. /tmc
Pos Polisi Jl MH Thamrin, Jakarta. /tmc

Kabar24.com, YOGYAKARTA - Setelah berhasil mengatasi aksi teror bom di wilayah Sarinah, Jakpus, aparat keamanan ditantang melacak simpul jejaring teroris di Indonesia.

Peneliti Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian Universitas Gadjah Mada Muhammad Najib Azca mengatakan insiden bom teroris di kawasan Sarinah Jalan Thamrin Jakarta Pusat, Kamis, merupakan momentum untuk melacak jejaring teroris di Indonesia.

"Ini kesempatan bagi aparat keamanan untuk melacak simpul jejaring teroris di Indonesia secara menyeluruh," kata Najib di Yogyakarta, Kamis (14/1/2016).

Menurut Najib, pengusutan peristiwa bom Bali pada 2002, misalnya dapat menjadi preseden baik bagi kepolisian maupun intelijen melacak jejaring teroris. Melalui peristiwa bom Bali, pada kenyataannya sejumlah pentolan teroris dari Jamaah Islamiah (JI) justru dapat ikut tertangkap.

Demikian juga dalam peristiwa bom Sarinah, menurut dia juga dapat terdeketsi peta aksi mereka sehingga seharusnya ditindaklanjuti dengan penelusuran siapa saja dalang di belakangnya. "Melalui peristiwa ini, simpul mereka seharusnya bisa diputus," kata dia.

Meski belum dapat dipastikan, menurut dia tidak menutup kemungkinan bahwa insiden ledakan bom tersebut memiliki keterkaitan dengan kasus terorisme di negara lainnya yang dominan dilakukan oleh ISIS.

"Apalagi Indonesia merupakan negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia yang secara terbuka menentang konflik di Timur Tengah," kata dia.

Oleh sebab itu, menurut Najib seharusnya intelijen negara lebih serius mendeteksi setiap potensi kekerasan atau aksi teror sebelum betul-betul menimbulkan korban. "melihat peristiwa ini, intelijen negara agar lebih proaktif lagi," kata dia.

Namun demikian, Najib berharap masyarakat tidak perlu mengumbar rasa takut berlebihan, meski tetap meningkatkan kewaspadaan. Rasa takut merupakan tujuan utama sebuah aksi teror dengan melukai satu dua orang atau membuat kerusakan di ruang publik.

"Meski berduka, tapi jangan tampak lemah. Dengan rasa takut berlebihan maka tujuan teror itu justru berhasil," kata Najib Azca.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya M Iqbal mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik karena situasi saat ini telah aman dan terkendali.

Pelaku yang berjumlah lima orang telah berhasil dilumpuhkan, masing-masing dua orang meninggal dunia akibat bom bunuh diri di dalam kafe dan pos polisi, sedangkan tiga lainnya meninggal dunia setelah baku tembak dengan polisi.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper