Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korut Uji Coba Bom Hidrogen, Korsel Balas dengan Propaganda K-Pop

Korea Selatan membalas klaim uji coba bom hidrogen Korea Utara dengan melancarkan propaganda, salah satunya menyiarkan music K-pop di batas perbatasan kedua wilayah.
Seorang turis China berada di pagar kawat berduri di Imjingak dekat zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, di Paju, Korea Selatan/Reuters
Seorang turis China berada di pagar kawat berduri di Imjingak dekat zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, di Paju, Korea Selatan/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Korea Selatan membalas klaim uji coba bom hidrogen Korea Utara dengan melancarkan propaganda, salah satunya menyiarkan music K-pop di batas perbatasan kedua wilayah.

Korsel menempatkan pengeras suara di 11 lokasi kota Gimpo, wilayah perbatasan dengan Korut pada siang waktu setempat. Siaran tersebut diklaim dapat menjangkau 24 km di malam hari dan 10 km di siang hari.

Pengeras suara tersebut menyiarkan musik pop Korea, kritik mengenai program nuklir sampai celotehan mengenai pakaian mahal dan tas bermerek yang hanya akan dimiliki oleh orang-orang berkuasa di negara itu.

Sejumlah lagu K-Pop yang disiarkan antara lain Let us love each other and hits boyband BIGBANG yakni "Bang Bang Bang."

"Pakaian untuk Kim Jong Un dan Ri Sol Ju [istri Kim] harganya puluhan ribu dolar dan tasnya bernilai ribuan dolar," kata seorang penyiar laki-laki dalam pengeras suara, seperti dikutip Reuters, Jumat (8/1/2015).

Siaran propaganda serupa pernah dilakukan Korsel tahun lalu. Namun, Seoul sepakat untuk menghentiakan siaran tersebut untuk menyelesaikan ketegangan antara kedua negara.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond, dalam kunjungan ke Jepang, meminta Korea Selatan menahan diri dan mengatakan bahwa Korsel bisa saja  termakan umpan.

Saat ini, sejumlah negara masih ragu terkait klaim Korea Utara yang menyatakan telah melakukan uji coba bom hidrogen beberapa waktu lalu. Namun, langkah tersebut mendapatkan kecaman dari berbagai pihak internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Irene Agustine
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper