Bisnis.com, MANADO—Kapal pembangkit listrik (marine vessel power plant/MVPP) berkapasitas 120 MW telah berada dekat dengan lokasi PLTU Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, tepat pukul 17.20 Wita, Rabu (23/12/2015).
Awalnya, kapal pembangkit yang datang dari Turki dan berbendera Liberia ini, diperkirakan tiba sekitar pukul 09.00 WITA. Namun, karena kendala cuaca dan tingginya gelombang di perairan utara Sulawesi, cukup menghambat perjalanan kapal ini.
General Manager PLN Suluttenggo Baringin Nababan yang didampingi Manajer PLN Sektor Minahasa Idaman Lingga dan Manajer AP2B Sistem Minahasa Frans Lisi serta wakil dari Karpower selaku perusahaan pemilik kapal telah menunggu kedatangan kapal pembangkit sejak Rabu (23/12/2015) pagi.
Rencananya, kapal itu akan digunakan untuk menyuplai listrik ke sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo selama kurun 5 tahun ke depan, keempat orang itu tidak dapat menyembunyikan raut wajah bahagianya setelah melihat hadirnya kapal raksasa yang berisikan mesin pembangkit listrik, yang pada 8 Desember 2015 lalu diterima kedatangannya dari Turki oleh Presiden Joko Widodo di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
“Puji Tuhan, akhirnya telah tampak di depan mata, kapal pembangkit Zeynep Sultan, sebuah jawaban dan bentuk perhatian dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan kondisi kekurangan pasokan daya listrik yang sejak beberapa tahun lalu menjadi kendala utama yang dikeluhkan masyarakat,” ujar Baringin dalam keterangan resmi, Kamis (24/12/2015).
Menurutnya, kondisi cuaca dan gelombang yang kurang memungkinkan, menyebabkan kapal Zeynep Sultan belum dapat merapat dan mendekati lokasi di depan PLTU Amurang.
“Kami perkirakan, kapal ini pada Kamis (24/12/2015) pagi atau siang, setelah kondisi lebih baik, akan merapat ke arah PLTU Amurang,” lanjut Baringin.
Untuk mengoperasikan kapal pembangkit Zeynep Sultan 120 MW ini, masih membutuhkan waktu untuk dilakukan penyesuaian, baik dari sisi Karpower maupun di sisi transmisi milik PLN. Diperkirakan butuh waktu antara 1 atau 2 minggu sebelum pembangkit ini benar-benar beroperasi sepenuhnya.
Penjabat Gubernur Sulawesi Utara Soni Sumarsono beserta anggota Muspida Provinsi Sulawesi Utara didampingi Penjabat Bupati Minahasa Selatan Rene Hosang pada Kamis (24/12/2015) melakukan peninjauan langsung untuk melihat keberadaan kapal pembangkit yang sudah sangat dinanti-nanti kehadirannya oleh masyarakat Sulawesi Utara dan Gorontalo ini.
Sementara itu, pada saat yang sama, PLN juga tengah melakukan sejumlah pengetesan (uji coba) di PLTG Gorontalo 100 MW yang berlokasi di Pohuwato, Gorontalo.
PLTG ini diharapkan bisa segera energized tahap 1 sebesar 50 MW dan selanjutnya dapat menyuplai listrik ke sistem Sulawesi Utara dan Gorontalo yang sejak beberapa waktu terakhir mengalami kekurangan pasokan daya pembangkit.
Beban puncak sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo saat ini adalah 325 MW dengan kemampuan suplai dari pembangkit yang ada 273 MW atau ada kekurangan pasokan sebesar 53 MW.
Dengan akan beroperasinya tahap 1 dari PLTG Gorontalo sebesar 50 MW diharapkan akan menutupi kekurangan pasokan listrik yang ada.
