Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penanganan Korupsi: IPW Berharap KPK Segera Supervisi Bareskrim Polri

Indonesia Police Watch (IPW) berharap pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang baru termasuk Basaria Pandjaitan segera mensupervisi Bareskrim Polri terkait penanganan sejumlah kasus dugaan korupsi
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terpilih Agus Rahardjo (tengah) didampingi para Wakil Ketua Laode Muhammad (kiri), Alexander Marwata (kedua kiri), Basaria Panjaitan (kedua kanan) dan Saut Situmorang melambaikan tangan di Gedung KPK di Jakarta, Senin (21/12/2015)./Antara
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terpilih Agus Rahardjo (tengah) didampingi para Wakil Ketua Laode Muhammad (kiri), Alexander Marwata (kedua kiri), Basaria Panjaitan (kedua kanan) dan Saut Situmorang melambaikan tangan di Gedung KPK di Jakarta, Senin (21/12/2015)./Antara

Kabar24.com, JAKARTA -- Indonesia Police Watch (IPW) berharap pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang baru termasuk Basaria Pandjaitan segera mensupervisi Bareskrim Polri terkait penanganan sejumlah kasus dugaan korupsi.

Ketua Presidium IPW Neta S pane, dalam keterangan tertulisnya mengatakan,  dari sembilan kasus yang sempat ditangani Bareskrim era Komjen Pol. Budi Waseso tiga kasus mengalami kendala yaitu dugaan korupsi Pertamina Fondation, kasus migas, dan kasus Pelindo II.

"Ketiga kasus ini diduga melibatkan banyak pejabat tinggi maupun mantan pejabat tinggi yang kemudian bermanuver hingga menjatuhkan Buwas dari jabatannya," ujar Neta, Senin (21/12/2015).

Menjadi tugas dan tanggung jawab moral bagi pimpinan KPK yang baru terutama Basaria untuk memberi dukungan penuh dengan cara mensupervisi agar Polri melanjutkan kesembilan kasus-kasus tersebut. Jika Polri masih trauma untuk melanjutkannya, sebaiknya Basaria menyarankan agar KPK mengambil alih kasus tersebut.

"Sehingga siapa pun pejabat yang terlibat atau menjadi backing di balik kasus korupsi besar itu bisa disapu bersih dan diseret ke pengadilan Tipikor," katanya.

Neta mengatakan memang Polri terlihat sempat trauma setelah pencopotan paksa Buwas dari jabatan Kabareskrim akibat manuver elite penguasa pasca-Polri menangani kasus Pelindo II.

"Rupanya hal ini "tercium" oleh KPK, sehingga para penyidik KPK yang notabene adalah polisi tentu tidak mau institusinya kehilanngan muka dan kebetulan KPK juga sedang menangani kasus Pelindo 2, sehingga KPK "mengambilalih" permainan dan RJ LIno dijadikan tersangka," ujar Neta.

Lebih lanjut Neta menyatakan, apa yang dilakukan KPK ini patut diapresiasi. Selain mampu mengangkat moralitas Polri, publik akan melihat bahwa ada indikasi korupsi di Pelindo II.

Lebih penting lagi, imbuh Neta, gebrakan KPK ini akan membuat elite kekuasaan yang selama ini melindungi RJ Lino menjadi mundur teratur dan tidak berani lagi cawe-cawe melakukan manuver.

"RJ Lino akan "dilepas dan dikorbankan". Sebab jika tetap cawe cawe, bisa-bisa mereka yang diangkut juga oleh KPK dan dibawa ke pengadilan Tipikor," tegas Neta.

Kerjasama maksimal KPK dan Polri diperlukan agar kasus kasus korupsi di negeri ini, terutama sembilan kasus yang pernah diungkap Buwas bisa dilanjutkan secara maksimal.

IPW berharap Polri tak perlu ragu lagi dan Basaria harus menjadi leader supervisi dalam duet KPK-Polri menuntaskan kesembilan kasus korupsi itu. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper