Bisnis.com, SAMARINDA--Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berencana mengganti kegiatan ospek di sekolah dan universitas dengan wajib militer.
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengatakan kegiatan ospek di sekolah dan kampus saat ini lebih banyak dampak negatifnya. Dia pun mengusulkan agar kegiatan tersebut di ganti dengan latihan kemiliteran selama 2 minggu. Awang menyebutnya sebagai wajib militer dalam porsi yang lebih rendah.
"Kegiatan ini juga sekaligus untuk mendukung program nawacita dan bela negara yang dicanangkan pemerintah pusat," katanya, Jumat (18/12/2015).
Awang menuturkan kegiatan kemiliteran bagi pelajar dan mahasiswa akan melatih kedisiplinan. Dia berharap program ini bisa mewujudkan program revolusi mental. Apalagi menurutnya tantangan generasi muda saat ini semakin berat.
Guna memuluskan rencana tersebut, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan para rektor dan kepala sekolah. Pihaknya segera merevisi sejumlah peraturan daerah yang berkaitan dengan pendidikan. Dia berharap revisi perda tersebut bisa disetujui oleh DPRD.