Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KTM WTO X NAIROBI: Putaran Doha Diusulkan Bubar, Ini Tanggapan Berbagai Negara

Menanggapi usulan pembubaran negosiasi Putaran Doha dari USTR Michael Froman, Amina Mohamed, Sekretaris Kabinet Urusan Luar Negeri dan Perdagangan Kenya, selaku Ketua KTM WTO X, mengakui bahwa WTO kini mendapatkan tantangan yang cukup berat, yang mungkin saja akan mengubah karakter organisasi.
Aksi Demo NGO/Antara
Aksi Demo NGO/Antara

Bisnis.com, NAIROBI -- Menanggapi usulan pembubaran negosiasi Putaran Doha dari USTR Michael Froman, Amina Mohamed, Sekretaris Kabinet Urusan Luar Negeri dan Perdagangan Kenya, selaku Ketua KTM WTO X, mengakui bahwa WTO kini mendapatkan tantangan yang cukup berat, yang mungkin saja akan mengubah karakter organisasi.

“Saya percaya WTO kini berada di persimpangan jalan. Tapi para menteri yang berkumpul di Nairobi ini punya pilihan yang jelas. Apakah akan menghidupkan kembali fungsi negosiasi WTO, atau diam dengan berbagai sumbatan yang menginfeksi negosiasi Putaran Doha selama 15 tahun ini,” katanya, Selasa (15/12).

Dalam kesempatan berbeda, Menteri Kerja Sama Pembangunan dan Perdagangan Luar Negeri Belanda Lilianne Ploumen mengatakan munculnya usulan untuk mengembalikan Putaran Doha ke titik nol tidak terhindarkan seiring dengan mengerasnya polarisasi antara negara maju dan berkembang.

“Harus diakui tidak mudah menyelesaikan Agenda Pembangunan Doha. Tentu ini mengecewakan. Tapi memang seharusnya sejak awal WTO tak hanya berkutat pada soal teknis regulasi perdagangan, tapi juga bagaimana meningkatkan jaringan produksi global. Ini yang selama absen di WTO,” katanya.

Menteri Perdagangan RI Thomas Lembong berpendapat sebetapapun tidak mudah menyelesaikan negosiasi guna merealisasikan Agenda Pembangunan Doha, WTO telah berperan besar mempromosikan perdagangan, pembangunan, pertumbuhan, sekaligus reformasi ekonomi global.

Karena itu, saatnya para negosiator di Nairobi bersikap lebih realistis dan pragmatis guna mengembalikan fungsi negosiasi WTO. “Sejarah sudah menunjukkan hubungan antara keterbukaan sebuah negara dengan kemajuan ekonominya. Ini yang tidak boleh dilupakan para negosiator,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Bastanul Siregar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper