Bisnis.com, PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru diminta merelokasi pedagang di Plaza Sukaramai karena pusat perbalanjaan di tengah kota itu terbakar selama 27 jam.
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Riau Ahmi Septari mengatakan ratusan pengusaha menengah dan kecil di Plaza Sukaramai mengalami kerugian besar.
"Ratusan pedagang dan pengusaha mengalami kerugian. Pemerintah harus merelokasi agar rantai perekonomian tidak terputus dan mereka dapat melanjutkan usahanya," katanya, Rabu (9/12/2015).
Belum ada upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Pekanbaru, meski Wali Kota Pekanbaru Firdaus telah memantau lokasi kebakaran.
Upaya itu tentunya dibutuhkan dan menjadi pertimbangan investor dan pengusaha. Karena saat ini, Pekanbaru tengah gencar-gencarnya menggaet investor, termasuk di bidang superblok.
Selain merelokasi, pemerintah juga diminta memfasilitasi ganti rugi kepada pihak asuransi. Ahmi juga mengihimbau agar para pengusaha kecil dan menengah mengetahui pentingnya asuransi.
HIPMI meminta pihak pengusaha dan investor di bidang superblok untuk lebih berhati-hati dan mengutamakan keselamatan dalam dunia usaha. Menurutnya, musibah kebakaran adalah musibah yang tidak bisa dihindari.
"Resikonya (kebakaran) sangat besar dan tidak bisa diatasi. Pengusaha harus sadar bahwa asuransi dan keselamatan itu sangat penting " tambahnya.
Ahmi menilai, investor belum mengurungkan niatnya untuk berinvestasi di Pekanbaru, meski musibah kebakaran di pusat perbelanjaan telah terjadi beberapa kali.
Kerugian akibat kebakaran itu ditaksir mencapai miliaran rupiah. Selain pengusaha kecil dan menengah yang didominasi pedagang pakaian, api juga melahap sejumlah ritel besar, seperti Ramayana, KFC dan lainnya.
Api telah melahap Plaza Sukaramai selama 27 jam, semenjak pukul 16.00 WIB. Api diduga berasal dari salah satu toko di lantai dasar yang ditinggal pemiliknya.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, meski sempat beberapa pengunjung dan pedagang terkurung di dalam gedung. Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak pengelola.