Kabar24.com, DENPASAR-- Saksi polisi dari Polresta Denpasar, Bali, membenarkan pernah mendengar ucapan Agustay Handamay yang mengatakan Margriet Ch Megawe adalah otak pelaku utama pembunuhan Engeline (8) yang ditemukan terkubur di halaman rumahnya.
"Saya mendengar ucapan itu saat Agustay Hamdamay diperiksa di Polresta Denpasar yang didampingi tiga pengacara diantaranya Haposan Sihombing," ujar Paulus Muljano saksi polisi dari Polresta Denpasar di Pengadilan Negeri Denpasar, Selasa (8/12/2015).
Paulus mengaku mendengar Agustay mengatakan pembunuh sebenarnya Engeline adalah Margriet Ch Megawe. Pada 16 Mei 2015 pukul 12.30 WITA, Agustay mendengar Engeline menangis, karena kesakitan.
Kemudian, Agustay dipanggil Margriet dan melihat Engeline rambutnya dijambak ibu angkatnya untuk dibenturkan ke lantai. Setelah itu, Agustay mendekat dan memeluk Engeline karena kasihan.
Agustay disuruh Margriet mengambil seprai dan tali untuk membungkus dan mengikat leher Engeline dengan menggunakan tali itu.
Kemudian, Margriet memerintahkan Agus memperdalam tanah yang sudah berlubang dan meminta Agustay membungkus jenazah Engeline.
Agustay juga mengatakan, kepada polisi bahwa Margriet meminta Agustay membuka baju berwarna hitam dan celana jeans yang dikenakan Margriet untuk dimasukkan ke jenazah korban.
Dalam dakwaan disebutkan Margriet pada 15 Mei 2015 memukul korban hingga kedua telinga dan hidung mengeluarkan darah.
Kemudian, pada 16 Mei 2015 Pukul 12.30 WITA, Margriet memukul korban dengan tangan kosong dan membenturkan kepala korban ke tembok sehingga Engeline menangis.
Margriet memanggil Agustay ke kamarnya dan Agustay melihat Margriet sedang memegang rambut korban dan selanjutnya membantingkannya ke lantai sehingga korban terjatuh ke lantai dengan kepala bagian belakang membentur lantai setelah itu korban terkulai lemas.
Mengancam
Margriet kemudian mengancam Agustay agar tidak memberitahu orang lain kalau dia memukul Engeline, dan dijanjikan imbalan uang Rp200 juta pada 24 Mei 2015, apabila menuruti keinginnanya.
Agustay kemudian diminta Margriet untuk mengambil seprei dan seutas tali untuk diikatkan ke leher Engeline. Agustay lalu disuruh mengambil boneka Berbie milik Engeline dan meletakkannya di dada Engeline.
Mergriet menyuruh Agustay membuka baju dan meletakkannya di atas tubuh Engeline, kemudian menyuruh memperkosanya. Agustay menolak dan berlari ke kamarnya.
Agustay kemudian mencuci tangannya dan membuka celana pendeknya, serta mengambil korden warna merah yang diserahkan kepada Margriet dan ditaruh di dekat korban.
Kemudian, Margriet menyuruh membakar rokok dan menyulutnya ke tubuh korban. Agustay menolak dan membuang rokok itu.