Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SIDANG ENGELINE: Margriet Siksa Engeline

Saksi keluarga terdakwa pembunuhan Engeline, Franky Alexander Marenggang, mengaku pernah menegur terdakwa Margriet Megawe agar untuk tidak mengkasari Engeline yang adalah anak angkatnya itu.
Tersangka kasus pembunuhan Angeline, Margriet Megawe (tengah) digiring polisi saat mengikuti rekonstruksi di rumahnya di Denpasar, Senin (6/7)./Antara
Tersangka kasus pembunuhan Angeline, Margriet Megawe (tengah) digiring polisi saat mengikuti rekonstruksi di rumahnya di Denpasar, Senin (6/7)./Antara

Kabar24.com, DENPASAR-- Saksi keluarga terdakwa pembunuhan Engeline, Franky Alexander Marenggang, mengaku pernah menegur terdakwa Margriet Megawe agar untuk tidak mengkasari Engeline yang adalah anak angkatnya itu.

Menurut dia, perlakuan Margriet terhadap Engeline sangat tidak layak dan tidak manusiawi.

"Saya sudah menegur Margriet agar tidak memperlakukan Engeline seperti itu dan sempat bercerita dengan tetangga terdakwa. Namun, tetangga menyuruh saya untuk melaporkan terdakwa ke polisi karena perlakuannya kepada Engeline," ujar Franky.

Dalam dakwaan disebutkan Margriet pada 15 Mei 2015 memukuli korban hingga kedua telinga dan hidung mengeluarkan darah.

Kemudian, pada 16 Mei 2015 Pukul 12.30 WITA, Margriet memukul Engeline dengan tangan kosong dan membenturkan kepala korban ke tembok sehingga Engeline menangis.

Margriet memanggil saksi Agustay ke kamarnya dan Agustay melihat terdakwa Margriet sedang memegang rambut korban.

Selanjutnya membanting kepala korban ke lantai, sehingga korban terjatuh ke lantai dengan kepala bagian belakang membentur lantai setelah itu korban terkulai lemas.

Ancam

Terdakwa kemudian mengancam Agustay untuk tidak memberitahu orang lain kalau dia memukul Engeline, dan dijanjikan imbalan uang Rp200 juta pada 24 Mei 2015, apabila mengikuti keinginnanya.

Kemudian, Agustay diminta Margriet mengambil sprei dan seutas tali untuk diikat ke leher Engeline. Agustay lalu disuruh mengambil boneka Berbie milik Engeline dan meletakkannya ke dada korban.

Mergriet menyuruh Agustay membuka baju dan meletakkannya di atas tubuh Engeline, kemudian menyuruh memperkosanya. Agustay menolak dan berlari ke kamarnya.

Agustay lalu mencuci tangannya dan membuka celana pendeknya, serta mengambil tirai warna merah yang diserahkan kepada terdakwa dan ditaruh di dekat korban.

Kemudian, terdakwa menyuruh membakar rokok dan menyulutnya ke tubuh korban. Agustay tidak mau dan membuang rokok itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper