Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Fasilitasi Ruang Publik Sebagai Tempat Ekspresi Seni

Untuk menghadapi tantangan kesenian pada masa transisi di era globalisasi seperti sekarang ini, perlu ada keberanian untuk melakukan terobosan.
Sejumlah anak menarikan tarian jaranan di Lapangan Ahmad Yani, Tangerang, Banten./Antara
Sejumlah anak menarikan tarian jaranan di Lapangan Ahmad Yani, Tangerang, Banten./Antara
Kabar24.com, BANDUNG -- Untuk menghadapi tantangan kesenian pada masa transisi di era globalisasi seperti sekarang ini, perlu ada keberanian untuk melakukan terobosan.
 
Menteri Pendidikan dan Kebudayaa Anies Baswedan mengatakan, Pengkinian kebudayan dan kesenian akan terjadi secara lebih cepat dan lebih alami saat terjadi banyak dialog dan interaksi antar sesama pegiat kesenian dan antar pegiat kesenian dengan masyarakat. 
 
"Untuk itu kami bertekad mengembalikan ruang publik sebagai ruang ekspresi seni dan ruang dialog kesenian di tengah masyarakat," ungkap Anies dalam acara pembukaan Kongres Kesenian Indonesia, Bandung, Rabu (2/12/2015).
 
Dengan di pamerkannya seni di ruang publik, lanjut Anies, dapat mengembalikan seni sebagai bagian dari kehidupan keseharian, dan bukan hanya sekadar penghidupan.
 
"Inilah lagi-lagi tugas pemerintah sebagai fasilitator," tukasnya.
 
Menurutnya, untuk membuat seni dapat menjadi bagian dari kehidupan sekaligus kehidupan, perlu dikembangkan entrepreneural skill bagi penggerak seni.
 
"Jadi bukan bisnis art. Tapi ide yang jadi realita. Hal ini tentu perlu kerja yang nyata untuk mewujudkannya," papar mantan Rektor Universitas Paramadina ini.
 
Dengan berkembangnya seni di masyarakat, kata Anies, sudah barang pasti akan menginspirasi banyak orang untuk menjadikan kesenian sebuah budaya yang dapat memajukan bangsa.
 
Berdasarkan pengalaman negara maju baik di Eropa, Amerika, Australia maupun Asia Timur, kesenian menjadi posisi yang strategis sebagai penggerak bangsa. 
 
"Negara yang memiliki akses terhadap seni budaya, memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Disamping akses terhadap kebutuhan dasar lain seperti pendidikan dan kesehatan," terangnya.
 
Akses yang dimaksud, jelas Anies, berhubungan dengan infrastruktur pendidikan seni, infrastruktur seni yang memadai serta sumberdaya berkelanjutan.
 
Dengan akses tersebut, maka dimungkinkan sebuah proses interaksi dua arah antara masyarakat dengan kesenian dapat berjalan dengan baik.
 
"Karena masyarakat yang apresiatif terhadap kesenian dipercaya akan hasilkan lingkungan yang kreatif dan inovatif. Dan muaranya akan menghasilkan sumberdaya manusia yang kompetitif di berbagai bidang," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper