Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prancis Serukan Negara Teluk Terima Lebih Banyak Pengungsi

Perdana Menteri Prancis Manuel Valls menyeru negara-negara Teluk untuk menerima lebih banyak pengungsi yang melarikan diri dari Suriah, mengatakan bencana kemanusiaan bisa meletus di Balkan jika Eropa tidak mengontrol perbatasannya.
Pengungsi dan para migran menanti untuk bisa diangkut bus menuju perbatasan Yunani dan Masedonia, (6/10/2015)/Reuters-Alkis Konstantinidis
Pengungsi dan para migran menanti untuk bisa diangkut bus menuju perbatasan Yunani dan Masedonia, (6/10/2015)/Reuters-Alkis Konstantinidis

Bisnis.com, EVRY, PRANCIS--Perdana Menteri Prancis Manuel Valls menyeru negara-negara Teluk untuk menerima lebih banyak pengungsi yang melarikan diri dari Suriah, mengatakan "bencana kemanusiaan" bisa meletus di Balkan jika Eropa tidak mengontrol perbatasannya.

"Saya akan mengatakannya lagi, Eropa tidak dapat menerima semua pengungsi yang berasal dari Suriah. Itu sebabnya kita perlu solusi diplomatik, militer dan politik di Suriah," kata Valls pada Jumat malam (27/11).

"Setiap negara harus memainkan peran; saya terutama berpikir tentang negara-negara Teluk," kata Perdana Menteri saat diskusi dengan warga Evry di pinggiran Paris, yang fokus pada reaksi terhadap serangan yang mengguncang Ibu Kota dua pekan lalu .

Sebagian besar dari sekitar empat juta pengungsi Suriah yang melarikan diri dari negara mereka sejak perang saudara pecah telah melakukan perjalanan ke negara tetangga Libya, Jordania atau Turki.

Tapi Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab dan negara-negara Teluk lainnya tetap menutup negaranya untuk para pengungsi, sementara Eropa berjuang untuk mengadopsi kebijakan umum terhadap ratusan ribu pengungsi yang tiba di perbatasannya.

Kecuali perbatasan Uni Eropa dikendalikan dengan baik "kita akan melihat bencana kemanusiaan di Balkan pada musim dingin ini dan Eropa akan kembali ditutup," kata Valls mengingatkan.

Dan sementara Perdana Menteri menolak adanya hubungan antara pengungsi asli dan terorisme, ia juga menyoroti bahaya jika teroris diizinkan masuk ke Uni Eropa bersama orang-orang yang melarikan diri dari perang.

"Hanya butuh beberapa teroris menyelinap bersama arus masuk pengungsi, dan orang-orang Eropa mengatakan, 'Tunggu, jika teroris masuk bersama dengan pengungsi, maka berarti setiap pengungsi bisa menimbulkan ancaman', " katanya seperti dilansir kantor berita AFP.

Lebih dari 800 ribu imigran telah tiba di Eropa melalui laut sejak awal tahun, mayoritas berasal dari Timur Tengah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper