Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Koordinator bidang Maritim dan Sumber Daya RI berupaya menjalankan gerakan budaya bersih dan senyum sebagai startegi dalam meningkatkan jumlah kunjungan turis asing ke Tanah Air.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli mengatakan pemerintah sengaja memilih untuk mengembangkan sektor pariwisata karena sektor ini dianggap paling cepat dan murah dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
“Strategi pengembangan wisata ini masih soal infrastruktur belum menyentuh kebudayaan terutama kebersihan,” tegasnya, dalam konferensi pers satuan tugas Gerakan Budaya Bersih dan Senyum di Jakarta, Kamis (26/11/2015).
Kedepannya bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Menko Maritim dan Sumber Daya akan menetapkan standar toilet kering di tempat-tempat wisata.
Selain itu, kementerian yang baru berdiri tahun lalu ini juga akan melakukan gerakan senyum. Menurut Rizal, kedua hal ini kesannya sederhana padahal efeknya sangat luar biasa jika dikaitkan dengan sektor pariwisata.
Dia menceritakan bagaimana Singapura di era Perdana Menteri Lee Kuan Yie berhasil mengajak masyarakat Negeri Jiran ini untuk tersenyum lewat gerakan Smile Singapore.
“Kalau bicara soal wisata, kita harus belajar senyum. Pihak imigrasi dan semua yang terkait sektor pariwisata,” ujarnya.
Rizal menyadari sebagian masyarakat Indonesia senang tersenyum, namun ada beberapa jarang tersenyum padahal dasarnya hatinya baik. Untuk itu, dia banyak menghimbau gubernur dan kepala daerah untuk mengajak warganya belajar hidup bersih dan tersenyum.
Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim Safri Burhanuddin mengungkapkan Kemenko Maritim dan Sumberdaya menargetkan untuk membawa Indonesia sebagai destinasi wisata dunia.
Selama ini, paparnya, Indonesia masuk ke dalam urutan 134 dari 141 negara tujuan wisata terkait dengan masalah lingkungan. Sementara itu, dari segi kebersihan dan kesehatan, Indonesia masih di urutan 109. Posisi Tanah Air tertinggal jauh dari Malaysia yang berada di urutan ke-25.
“Sehingga kita targetkan minimal kita masuk urutan 50,” tegas Safri.
Untuk pencanangan dimulainya gerakan ini, pemerintah akan memulai pilot project di Kawasan Rusunawa Marunda pada 28 November 2015.
Acara tersebut akan dihadiri oleh Menko Maritim dan Sumber Daya bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok.