Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Guru Nasional: Menyoroti Potret Guru Saat Ini

Kemajuan pendidikan Indonesia sangat dipengaruhi oleh guru. Namun sayangnya tidak semua guru di Indonesia benar-benar mengajar demi kemajuan pendidikan.Para guru di Indonesia masih berlatar belakang pendidikan di Perguruan Tinggi (PT) tidak sesuai jurusan yang diinginkan. Hal ini dianggap menjadi salah satu faktor rendahnya motivasi guru dalam mengajar saat ini.
Ribuan guru honorer yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menggelar aksi mogok dan unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (15/9/2015). Mereka yang datang dari berbagai daerah di Tanah Air itu meminta kepada pemerintah untuk mengangkat status mereka dari honorer menjadi pegawai negeri sipil (PNS)./Antara
Ribuan guru honorer yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menggelar aksi mogok dan unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (15/9/2015). Mereka yang datang dari berbagai daerah di Tanah Air itu meminta kepada pemerintah untuk mengangkat status mereka dari honorer menjadi pegawai negeri sipil (PNS)./Antara

Kabar24.com, JAKARTA -- Kemajuan pendidikan Indonesia sangat dipengaruhi oleh guru. Namun sayangnya tidak semua guru di Indonesia benar-benar mengajar demi kemajuan pendidikan.

Para guru di Indonesia masih berlatar belakang pendidikan di Perguruan Tinggi (PT) tidak sesuai jurusan yang diinginkan. Hal ini dianggap menjadi salah satu faktor rendahnya motivasi guru dalam mengajar saat ini.

“Bayangkan saja yang jadi guru itu, waktu mau masuk pendidikan guru di PT, tidak semuanya berminat, sisanya adalah mereka yang tidak diterima di jurusan lain. Jadi, banyak yang tidak berangkat dari hati,” kata pengamat pendidikan Mohammad Abduhzen saat dihubungi Bisnis.com, Jakarta, Rabu (25/11/2015).

Abduhzen mengatakan, setelah mahasiswa tersebut menjadi guru, ternyata mereka juga bekerja dengan gaji yang tidak menarik. Selain itu, secara strata sosial di masyarakat, kata dia, mereka juga tidak menempati posisi yang tinggi.

“Kondisi-kondisi tersebut membuat guru-guru kita itu kehilangan argumentasi dan kehilangan aspirasi untuk menjawab pertanyaan mengapa saya harus menjadi guru yang baik? Nah, itu yg membuat mereka kemudian menjadi yang penting saya menjalankan tugas,” jelasnya.

Ia menceritakan, kalau dulu, profesi guru dijadikan sebagai pekerjaan sampingan karena gajinya kecil, sehingga dianggap menjadi faktor kualitas dan motivasi guru tersebut menjadi kerdil dan rendah.

“Itu karena guru tidak pernah disentuh oleh pemerintah untuk meningkatkan kapasitasnya,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper