Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rela Mengajar di Ujung Indonesia Demi Perbaikan Pendidikan

Menempuh jarak tujuh kilometer setiap harinya untuk bertemu anak didiknya di SMPN 2 Tripejaya yang terletak di desa paling ujung di Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh, tidak menyurutkan semangat Rizky Ardhyani untuk mengajar matematika di sekolah terpencil tersebut.
Sejumlah murid sekolah menghormat bendera saat upacara peringatan Detik-Detik Proklamasi di Kampung Nayaro, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Papua, Senin (17/8/2015). /Antara
Sejumlah murid sekolah menghormat bendera saat upacara peringatan Detik-Detik Proklamasi di Kampung Nayaro, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Papua, Senin (17/8/2015). /Antara
Kabar24.com, JAKARTA -- Menempuh jarak tujuh kilometer setiap harinya untuk bertemu anak didiknya di SMPN 2 Tripejaya yang terletak di desa paling ujung di Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh, tidak menyurutkan semangat Rizky Ardhyani untuk mengajar matematika di sekolah terpencil tersebut.
 
Guru Garis Depan (GGD) yang di kirimkan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan enam bulan silam mengaku mendapat panggilan mengajar sejak kecil.
 
Berbekal ilmu yang telah ia emban sejak mengikuti program sarjana mengajar di daerah tertinggal, terdepan, terdepan (SM3T) dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan tinggi, wanita asal Jawa Tengah ini membulatkan tekadnya untuk mengabdi di pelosok negeri.
 
Menurutnya, membangun kesadaran akan pentingnya pendidikan pada masyarakat pelosok yang sebagian besar memilih mempekerjakan anaknya di kebun dibandingkan menyekolahkan anaknya merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Terlebih lagi dirinya hanya pendatang. Namun hal tersebut merupakan tantangan tersendiri yang semakin menggerakkan hatinya untuk terus berjuang menyebarkan pendidikan hingga ke pelosok negeri.
 
"Kalian jangan pernah menyerah dalam belajar. Karena kalian tidak ada bedanya dengan anak-anak di Jawa dan di kota besar," katanya saat mengobarkan semangat belajar pada anak didiknya.
 
Namun yang menjadi tantangan terberatnya saat ini adalah kondisi lingkungan serta infrastruktur yang kurang memadahi membuatnya sedikit kesulitan menuju tempat dia mengajar. Terlebih lagi dengan kondisinya yang saat ini sedang hamil muda.
 
"Namun ketika sampai sekolah dan bertemu anak-anak yang semangat belajar rasa lelah diperjalanan hilang. Itu yang buat saya tidak menyerah," ungkapnya sembari matanya berkaca-kaca.
 
Di hari guru ini, Dia berharap semakin banyak guru Indonesia yang sadar akan pendidikan di Indonesia terutama yang berada di pelosok negeri.
 
"Dengan banyaknya guru yang mengabdi di daerah terpencil maka pendidikan di Indonesia akan merata," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper