Kabar24.com, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan, perayaan Hari Guru Nasional tidak cukup hanya dengan melaksanakan upacara bendera.
Menurutnya, perayaan hari istimewa bagi para pahlawan tanpa tanda jasa ini bisa dilakukan dengan berbagai cara lain, misalnya dengan simposium.
"Melalui simposium ini, kita bisa tunjukkan bila guru-guru Indonesia hebat karena karyanya," ujar Anies ketika membuka Simposium Guru di Istora Senayan, Senin (23/11/2015).
Anies menegaskan, simposium yang diikuti ribuan guru se-Tanah Air tersebut menjadi saluran untuk menunjukkan bahwa para guru Indonesia merupakan cendikiawan yang karyanya bisa dibanggakan.
"Tugas utama kita adalah belajar. Dalam proses belajar ini, guru pun sembari berkarya," ujarnya.
Simposium ini, kata Anies, juga memberi kesempatan bagi sesama pendidik untuk saling belajar dan bertukar pikiran. Mereka juga bisa saling menunjukkan praktik-praktik sukses pembelajaran yang selama ini dijalani di kelas.
Anies berharap, para guru akan selalu diingat anak didiknya dalam konteks positif. "Tidak hanya sekadar nama atau ingat karena dianggap guru menyebalkan. Tetapi, kami berharap para guru diingat karena menyenangkan dan menginspirasi," imbuhnya.
Simposium Guru dihelat hingga 25 November. Acara ini diisi berbagai kegiatan seperti pameran karya inovatif dari guru, serta kompetisi dan pameran pendidikan lainnya.
Para peserta simposium terbagi ke dalam 14 kelompok. Setiap kelompok menghadirkan 10 pemakalah yang akan menyajikan berbagai hasil riset terkini seputar masalah pendidikan.
"Kegiatan ini merupakan hulu. Hilirnya adalah kelas-kelas di seluruh Indonesia. Karena itu kami berharap sekali praktik terbaik yang ditularkan dibawa ke tempat mengabdi," tandas Anies.