Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Kirim Pasukan Khusus ke Suriah

Puluhan prajurit pasukan operasi khusus akan tiba di Suriah segera, seperti yang dijanjikan oleh pemerintahan Presiden Barack Obama, kata seorang pejabat senior Minggu (22/11/2015) atau Senin (23/11/2015) WIB).
Ilustrasi: Pemberontak  Suriah anti Rezim Bashar Assad/Reuters
Ilustrasi: Pemberontak Suriah anti Rezim Bashar Assad/Reuters

Bisnis.com WASHINGTON -- Puluhan prajurit pasukan operasi khusus akan tiba di Suriah "segera," seperti yang dijanjikan oleh pemerintahan Presiden Barack Obama, kata seorang pejabat senior Minggu (22/11/2015) atau Senin (23/11/2015) WIB).

Pasukan itu akan bertugas mengatur pasukan lokal untuk memerangi kelompok bersenjata ISIS yang memproklamirkan diri di bagian utara Suriah, menurut utusan khusus Brett McGurk.

"Mereka akan berangkat segera," kata McGurk kepada program televisi CBS "Face the Nation".

Pada akhir Oktober, Obama menugaskan tidak lebih dari 50 pasukan operasi khusus untuk bertugas di kawasan itu sebagai penasehat non-kombatan untuk membantu mengkoordinasikan pasukan darat lokal dan koalisi upaya anti-IS.

Ini menandai pengiriman resmi pertama pasukan AS di Suriah sejak koalisi internasional dibentuk untuk melawan kelompok pelaku kekerasan.

Pasukan AS akan membantu koalisi Arab-Kurdi yang terdiri dari milisi utama Kurdi Suriah yaitu Unit Perlindungan Rakyat (YPG), kelompok Arab dan Kristen Suriah.

Kekuatan-kekuatan lokal "telah melakukan operasi yang sangat sukses," kata McGurk.

"Mereka difokuskan untuk mengisolasi ibukota ISIL di Raqqa." Dia mengatakan mereka telah merebut kembali sekitar 1.100 kilometer persegi (435 mil persegi) dalam dua minggu terakhir dan menewaskan sekitar 300 petempur IS.

Koalisi pimpinan AS bertujuan untuk "menekan dan melemahkan mereka di pusat" IS di Irak dan Suriah melalui beberapa serangan terkoordinasi, kata McGurk.

Koalisi ini juga mencoba untuk memotong akses IS ke perbatasan Suriah untuk memotong rute akses utama antara Raqqa dan kota Irak Mosul, papar McGurk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/AFP
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper