Bisnis.com, JAKARTA-Meski berstatus guru honorer di SMA Negeri 8 Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), namun tidak menjadi halangan bagi Meti Gitanisari untuk meraih nilai tertinggi dalam Uji Kompetensi Guru (UKG) yang diikuti 2.658 guru.
Keberhasilan guru honorer itu membuat Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kota Ternate memberi apresiasi yang besar terhadap Meti Gitanisari sebagai guru honor di SMA Negeri 8 Kota Ternate yang sudah meraih nilai 8,76 atau yang tertinggi dalam UKG. Sesuai dengan janji Kadiknas, Diknas akan memberikan penghargaan sebesar Rp5 juta.
Penghargaan itu diberikan untuk guru yang memiliki nilai UKG tertinggi di Malut, sebab Malut menduduki posisi terendah untuk hasil uji kompetensi guru di seluruh Indonesia. Dengan penghargaan yang diberikan oleh Diknas bisa menjadi sebuah motivasi bagi guru-guru lain untuk lebih meningkatkan kompetensi dirinya lagi. "Apabila kompetensi guru tidak baik maka itu akan berpengaruh pada pendidikan di Provinsi Malut dan Kota Ternate pada khususnya," kata Meti.
Meti Gitanisari yang masih berstatus sebagai honor biasa di sekolah, tidak sebagai honorer Pemda, tetapi mengabdi sebagai guru matematika yang mulai honor sejak tahun 2011 sampai saat ini. Meti, guru honorer kelahiran Mei 1985 dan istri dari Ridwan itu mengaku sangat berharap perlu adanya perhatian pemerintah bagi guru honorer bisa diangkat menjadi PNS.
Oleh karena itu, sebagai satu-satunya peraih nilai tertinggi yakni mencapai 8,76 pada saat UKG merupakan guru berstatus honoerer dan mampu mengalahkan ratusan kepala sekolah yang ada di Kota Ternate. Tentunya, sebagai guru honorer yang sudah mengabdi selama 6 tahun sejak tahun 2009 sampai saat ini, sehingga sangat berharap adanya perhatian pemerintah untuk mengangkatnya menjadi PNS.
Wanita kelahiran Bandung ini sebagai guru honorer mata pelajaran matematika di SMA Negeri 8 Kota Ternate sejak tahun 2009, sampai saat ini terus mengabdi sebagai guru honor di Kota Ternate. Dalam UKG mata pelajaran matematika, Meti mendapat soal berjumlah 60 butir soal sehingga semuanya dijawab dan soal yang benar dijawab sebanyak 49 nomor dan yang salah hanya 11 nomor maka dengan jawaban benar yang ada guru Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tersebut mencapai nilai 8,76 nilai tertinggi untuk UKG di Kota Ternate.
Sebelumnya, sebanyak 136 orang guru di Kota Ternate yang tidak mengikuti UKG yang telah dilaksanakan serentak seluruh Indonesia Senin akhir pekan lalu sampai berakhir Sabtu akhir pekan lalu. Meskipun sesuai dengan janji Kadiknas Kota Ternate untuk memberikan penghargaan berupa hadiah uang sebagai bentuk motivasi, akan tetapi, dirinya sngat berharap agar pemerintah lebih memperhatikan guru honorer, agar dibuka lagi pendaftaran untuk pendaftaran PNS. Dia juga mengakui, saat ini tidak termasuk dalam honorer K2, namun sebagai honor biasa sehingga sangat berharap untuk diangkat menjadi PNS.