Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buruknya Kualitas Pendidikan Karena Guru Berhenti untuk Belajar

Penyakit kronis pendidikan Indonesia bukan buruknya kualitas guru, tapi berhentinya guru belajar. Berhentinya semangat guru belajar berakar pada salah kaprah guru belajar.
Guru mengajar di kelas./Antara
Guru mengajar di kelas./Antara

Kabar24.com, JAKARTA -- Penyakit kronis pendidikan Indonesia bukan buruknya kualitas guru, tapi berhentinya guru belajar. Berhentinya semangat guru belajar berakar pada salah kaprah guru belajar.

Najelaa Shihab, penggagas komunitas Guru Belajar menyampaikan bahwa ada 3 salah kaprah yang menghambat guru belajar. Pertama, guru malas belajar kecuali bila ada insentif eksternal dalam bentuk tunjangan atau hadiah.

Kenyataannya, guru secara alami mempunyai kebutuhan internal untuk belajar. Kedua, guru hanya perlu tahu cara melakukan sesuatu, tidak perlu dan tidak bisa paham mengapa melakukan sesuatu.

"Padahal kesadaran mengapa melakukan sesuatu bisa menjadi motivasi yang luar biasa bagi guru belajar," ungkapnya dalam Temu Pendidik Nusantara di Sekolah Cikal Cilandak, Jakarta, Sabtu (21/11/2015).

Kemudian yang ketiga, lanjut Najelaa, kompetensi guru adalah kompetensi yang bisa diukur, diinterpretasi dan ditingkatkan secara individual tanpa mempertimbangkan konteks ekosistem.

Menurut Diana Dwi Jayanti, penggerak Komunitas Guru Belajar Tuban yang turut hadir dalam temu pendidikan nusantara yang diinisiasi oleh kampus guru cikal ini mengatakan, penyebab berhentinya guru belajar juga dipengaruhi oleh buruknya kualitas pelatihan guru yang masif, satu arah, dan miskin praktek serta banyaknya beban kerja administratif yang membuat guru kehabisan waktu luang untuk belajar.

"Ironisnya lagi, mekanisme Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) guru dinilai tidak efektif," tuturnya.

Semangat guru belajar memang berasal dari motivasi internal yang ada dalam diri guru.

“Proses guru belajar, bagi saya semacam menjalani berbagai petualangan, termasuk petualangan menyelami diri sebagai pendidik, mencoba keluar dari jebakan berupa rasa puas, perasaan sudahmengerti, dan perasaan tidak boleh salah," terangnya.

Kegiatan yang bertema Merajut Keragaman, Mewujudkan Pembelajar Sepanjang Hayat dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.

“Menjadi guru harus bisa menjadi sumber inspirasi buat murid maupun buat guru yang lain,” tukas Anies.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper