Kabar24.com, JAKARTA--Badan Pengungsi PBB (UNHCR) menyambut baik komitmen Pemerintah Kanada untuk menerima 25.000 pengungsi Suriah melalui program pengakuan kemanusiaan pada akhir 2015.
"Ini langkah solidaritas terhadap lebih dari 4 juta warga Suriah dan negara-negara tetangga Suriah yang mengalami penderitaan akibat krisis," ujar perwakilan UNHCR Antonio Guterres dalam keterangan pers yang dikutip Senin (16/11).
Guterres mendorong negara-negara lain untuk mengikuti langkah Kanada untuk mengembangkan sumber daya dan meningkatkan jumlah pengungsi Suriah yang dapat ditampung. Dengan demikian, para pengungsi dapat membangun kembali hidup mereka di negara yang aman tanpa menempuh perjalanan berbahaya.
"Terlalu banyak pengungsi yang rentan dan lemah di negara-negara tetangga Suriah, terperangkah di lingkaran kemiskinan dan risiko saat berjuang memenuhi kebutuhan dasar mereka," imbuhnya.
Guterres mengatakan dibutuhkan lebih banyak program ambisius untuk memberikan peluang kepada pengungsi Suriah agar dapat memulai hidup baru.
Menindaklanjuti komitmen pemerintah Kanada, UNHCR akan bekerja dengan otoritas imigrasi Kanada untuk melakukan identifikasi tergadap warga Suriah di Timur Tengah, seperti Libanon dan Yordania untuk difasilitasi kepindahannya ke Kanada.
Berdasarkan catatan UNHCR, total penempatan pengungsi Suriah melalui berbagai skema di 30 negara mencapai 155.408 jiwa. UNHCR mengestimasi 10% dari 4,1 juta pengungsi yang teregistrasi membutuhkan resettlement atay pengakuan kemanusiaan di negara ketiga.
UNHCR: Kanada Komitmen Terima 25.000 Pengungsi Suriah
Badan Pengungsi PBB (UNHCR) menyambut baik komitmen Pemerintah Kanada untuk menerima 25.000 pengungsi Suriah melalui program pengakuan kemanusiaan pada akhir 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ana Noviani
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu