Kabar24.com, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberangkatkan ratusan guru Indonesia ke berbagai negara tetangga. Mereka akan ditempatkan di sekolah-sekolah khusus bagi anak dari tenaga kerja Indonesia (TKI).
Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Sumarna Surapranata menyebutkan, saat ini ada sekira 53 ribu anak TKI yang tidak mendapat akses pendidikan di negeri jiran.
"Mereka tidak bisa bersekolah karena orangtuanya adalah TKI ilegal. Karena itulah kami dan pemerintah Malaysia bekerjasama untuk mengirimkan guru-guru Indonesia ke sana," kata Pranata usai acara pengukuhan guru, Jakarta, Rabu (11/11/2015) malam.
Pranata menambahkan, pendirian sekolah dan pengiriman guru dari Tanah Air itu dimaksudkan untuk mendididk anak-anak Indonesia yang tidak bisa bersekolah di berbagai negara tetangga. "Bukan hanya di Sabah tapi juga di Mindanau, Filipina," tambahnya.
Kali ini, Kemendikbud memberangkatkan 92 guru pendidikan dasar dan enam guru pendidikan menengah untuk anak-anak TKI di Sabah, Malaysia. Sedangkan lima guru pendidikan dasar lainnya akan ditugaskan di Mindanau, Filipina.
Para guru tersebut berasal dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, yakni Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Negeri Medan (Unimed), Universitas Negeri Makassar (UNM), dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).