Kabar24.com, JAKARTA -- Keraguan akan hasil uji kompetensi guru (UKG) menyelimuti benak para guru di DKI Jakarta. Kebanyakan dari mereka mengaku tidak puas dengan raihan nilai ujian tersebut.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menilai, ketidakpuasan yang diekspresikan para guru merupakan bentuk ekspektasi mereka. Artinya, ada harapan untuk menjadi lebih baik.
"Menurut saya, pernyataan tidak puas itu mencerminkan ekspektasi. Jadi ketika mengatakan puas atau tidak puas, artinya angka berapa pun ingin ditingkatkan. Itulah yang ingin kita bangun," ujar Anies di Kantor Kemendikbud Jakarta, Rabu (11/11/2015).
Anies menuturkan bahwa hasil UKG merupakan hasil refleksi guru. Jika memperoleh hasil yang tidak sesuai dengan ekspektasi seharusnya guru semakin terpicu untuk membenahi kompetensinya.
"Hasil UKG bisa merefleksikan kemampuan para guru serta menjadi dasar untuk mengembangkan kualitas mereka," imbuhnya.
UKG sendiri akan dilaksanakan dengan dua sistem, yaitu offline dan online. Anies berharap, para guru yang nantinya akan menjalani UKG secara offline juga bisa menyelesaikannya dengan baik.
"UKG offline mengharuskan guru mengerjakan paper dan tugas lain. Memang tidak sesimpel UKG online, tetapi dengan persiapan, saya optimistis mereka bisa mengerjakan ujian dengan baik," tambahnya.
Seperti diketahui, UKG dilaksanakan pada 9-27 November 2015 yang dilakukan secara bertahap disetiap wilayah.
Untuk mengantisipasi ketidaksertaan guru mengikuti UKG sesuai jadwal yang telah ditentukan, Kemendikbud telah menyiapkan UKG susulan yang akan diselenggarakan pada Desember mendatang.