Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyelundupan 30.000 Benih Lobster di Bandung Digagalkan

Petugas Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean A Bandung berhasil menggagalkan penyelundupan bibit lobster sebanyak 30.000 ekor di Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung, Jumat (16/10/2015) lalu.
Ilustrasi
Ilustrasi

Kabar24.com, BANDUNG—Petugas Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai  (KPPBC) Tipe Madya Pabean A Bandung berhasil menggagalkan penyelundupan bibit lobster sebanyak 30.000 ekor di Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung, Jumat (16/10/2015) lalu.

Bibit lobster tersebut rencananya akan diselundupkan ke Singapura.

Direktur Penindakan dan Penyidikan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai  Harry Mulya mengatakan penindakan berdasarkan analisa petugas di Bandara Husein Sastranegara yang saat itu mencurigai tiga penumpang SilkAir MI195 rute Bandung-Singapura karena membawa barang bawaan yang cukup banyak.

“Petugas akhirnya melakukan pemeriksaan mendalam terhadap barang bawaan serta tiga penumpang berinisial LYC, MIB, dan DA karena gelagatnya mencurigakan,” ujarnya di ruang media center KPPBC Tipe Madya Pabean A Bandung, Rabu (28/10/2015).

Setelah dilakukan pemeriksaan, ketiga penumpang tersebut langsung ditahan dengan barang bukti berupa 6 koper, 176 kantong, serta 30.000 bibit lobster.

“Total nilai bibit lobster tersebut bisa mencapai angka Rp1 miliar. Kasus dugaan penyelundupan  benih lobster tersebut karena menyalahi Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 1/PERMEN-KP/2015 tentang Penangkapan Lobster, Kepiting, dan Rajungan,” ungkapnya.

Ketiga tersangka tersebut dijerat Undang-undang (UU) Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan Pasal 102A huruf a dengan ancaman hukuman penjara maksimal 10 tahun dan denda paling tinggi Rp5 miliar.

Selain di Bandung, ujar dia, dugaan penyelundupan benih lobster juga terjadi di beberapa wilayah antara lain Semarang, Yogyakarta, Mataram, dan Tangerang.

“Mereka mayoritas menyelundupkan benih lobster ini melalui bandara. Bukan tidak mungkin, ke depan penyelundupan ini bisa dilakukan ke wilayah perbatasan seperti Kalimantan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper