Kabar24.com, MAKASSAR--Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan tingkat Kabupaten/Kota meresmikan kerjasama dengan enam investor besar terkait komitmen investasi di sektor agribisnis.
Investasi dari enam investor lokal dan asing tersebut akan dipergunakan untuk pengembangan bisnis tebu/gula, jagung dan sapi di wilayah Sulawesi Selatan.
Sejumlah investor yang berkomitmen investasi antara lain adalah PT Green Thumb investasi bidang industri gula di Kabupaten Bone; PT Marketindo Selaras investasi di bidang industri gula di Kabupaten Gowa.
Kemudian, PT Makassar Tene investasi industri gula di Kabupaten Takalar; PT BISI International investasi industri jagung di Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Soppeng, dan Kabupaten Wajo.
Selanjutnya, PT Pramana Agriresources investasi industri gula di Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Maros dan Kabupaten Barru; serta PT Asia Beef Biofarm Indonesia investasi industri sapi di Kabupaten Luwu Timur dan Enrekang.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan peresmian kerjasama dengan sejumlah investor tersebut dilakukan dalam rangka mencapai target investasi pengembangan bisnis tebu/gula, jagung dan sapi dengan total mencapai Rp113,1 triliun hingga 2019 mendatang.
Dia menuturkan, dari total investasi yang ditargetkan, hingga saat ini realisasi investasi telah mencapai Rp14 triliun yang melibatkan 13 investor.
Adapun, mengenai nominal investasi dengan 6 investor yang baru saja diresmikan. Amran mengungkapkan pihaknya belum dapat menyebutkan secara pasti terkait jumlah modal yang ditanamkan, lantaran nilainya masih dapat terus bertambah sesuai dengan perkembangan di lapangan.
"Untuk menarik lebih banyak investor yang berinvestasi di Indonesia, pemerintah berkomitmen untuk memberikan berbagai upaya dukungan," kata Amran disela-sela acara penandatanganan nota kesepahaman investor dengan sejumlah pemerintah daerah di Sulsel, Selasa (27/10/2015).
Menurutnya, dukungan yang akan diberikan pemerintah antara lain adalah kemudahan pengurusan izin investasi, menciptakan iklim usaha yang kondusif, menerbitkan berbagai kebijakan insentif dan deregulasi.
"Pemerintah juga telah menyiapkan lahan seluas 2,2 juta hektare untuk memenuhi kebutuhan investasi tebu, pengembangbiakan sapi dan jagung," ujarnya.
Selain itu, imbuhnya, untuk memastikan investasi di sektor agribisnis berjalan lancar, tiga kementerian yaitu Kementerian LHK, Kementerian ATR, dan Kementerian Pertanian berkomitmen untuk melakukan pengawalan khusus.
Amran menjelaskan, upaya penjajakan investasi di sektor agribisnis dilakukan untuk mewujudkan program swasembada pangan dan mengurangi impor produk pertanian dan peternakan ke Indonesia.
Dia mengungkapkan, penjajakan investasi untuk industri agribisnis sebenarnya sudah lama dilakukan pemerintah ke sejumlah investor, dan telah membukukukan sejumlah kerjasama.
Beberapa contoh proyek investasi yang sudah berjalan antara lain adalah pada Oktober tahun ini setidaknya ada empat investasi dalam tahap konstruksi dan sudah siap diresmikan.
Keempat investasi tersebut antara lain adalah pabrik gula (PG) Tambora Sugar Estate, pengembangbiakan sapi potong 20.000 ha di Sumba Timur, investasi terpadu sapi dan budidaya jagung di lahan seluas 50.000 ha di Maros, dan operasionalisasi pabrik gula di Lamongan.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menyatakan pemerintah daerah siap memberikan dukungan kepada para investor.
Dukungan yang dimaksud antara lain adalah membantu percepatan proses pembebasan lahan, dan percepatan pengurusan berbagai perizinan.
"Pengurusan izin asalkan persyaratannya lengkap itu hitungannya hanya jam, bukan hari. 108 ijin telah disatukan melalui sistem one stop service," ucap Syahrul.
Sulsel Bukukan Komitmen 6 Investor Agribisnis
Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan tingkat Kabupaten/Kota meresmikan kerjasama dengan enam investor besar terkait komitmen investasi di sektor agribisnis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Fitri Sartina Dewi
Editor : Rustam Agus
Konten Premium