Kabar24.com, BANDUNG-- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akan membuat aplikasi panggilan ojek online.
Terobosan ini untuk medorong tukang ojek pangkalan (‘opang’) di Bandung menggunakan sistem pencarian penumpang yang lebih modern.
Langkah ini diambil Ridwan Kamil untuk mencegah terjadinya bentrokan antara pengemudi Gojek dengan ojek pangkalan seperti yang terjadi pada Kamis (22/10/2015), di kawasan Cibiru, Kota Bandung.
"Saya sedang mencoba melatih agar ojek pangkalan terima panggilan online. Softwarenya lagi dibikin, dalam waktu sebulan dua bulan beres," kata Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung, Jumat (23/10/2015).
Menurut Ridwan Kamil, perangkat lunak untuk panggilan ojek online ini akan dirancang oleh Institut Teknologi Bandung. Jika perangkatnya sudah selesai, maka para tukang ojek di wilayah Bandung yang selama ini hanya mengandalkan penumpang dengan menunggu di pangkalan, bisa memanfaatkan layanan aplikasi tersebut.
“Intinya mereka (ojek pangkalan) harus terbuka, jaman sudah berubah. Mengedukasi mereka kalau rezeki ojek itu jangan hanya nunggu di pangkalan, tapi mempromosikan diri ngantar barang juga. Jalurnya bebas, nanti seluruh Bandung suatu hari jalur ojeknya bebas," tuturnya.
Puluhan pengemudi Gojek mendatangi kantor Kepolisian Sektor Panyileukan, Kota Bandung. Aksi tersebut dilakukan setelah salah satu rekan mereka diduga dipukuli oleh pengemudi ojek pangkalan di jalan Manisi, Kelurahan Pasir Biru, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polsek Panyileukan Ajun Komisaris Polisi Syahroni mengatakan, pengemudi Gojek yang mendatangi Polsek Panyileukan sekitar 50 orang. Mereka mendatangi kantor Polsek untuk meminta perlidungam hukum dan klarifikasi terkait kejadian pemukulan temannya oleh pengemudi ojek pangkalan.