Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

POTENSI TSUNAMI: Sembilan Kecamatan di Pandeglang Tinggi

Masyarakat di sembilan kecamatan Kabupaten Pandeglang, Banten, diminta lebih waspada sehubungan daerah itu berpotensi gempa tektonik dan tsunami karena berada wilayah pertemuan (tumbukan) lempengan Samudera Hindia Australia-Benua Asia.
Masyarakat di sembilan kecamatan Kabupaten Pandeglang, Banten, diminta lebih waspada sehubungan daerah itu berpotensi gempa tektonik dan tsunami karena berada wilayah pertemuan (tumbukan) lempengan Samudera Hindia Australia-Benua Asia./JIBI
Masyarakat di sembilan kecamatan Kabupaten Pandeglang, Banten, diminta lebih waspada sehubungan daerah itu berpotensi gempa tektonik dan tsunami karena berada wilayah pertemuan (tumbukan) lempengan Samudera Hindia Australia-Benua Asia./JIBI

Bisnis.com, PANDEGLANG --- Masyarakat di sembilan kecamatan Kabupaten Pandeglang, Banten, diminta lebih waspada sehubungan daerah itu berpotensi gempa tektonik dan tsunami karena berada wilayah pertemuan (tumbukan) lempengan Samudera Hindia Australia-Benua Asia.

"Kami mengingatkan warga agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman gempa tektonik dan tsunami itu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Doni Hermawan di Pandeglang, Senin (19/10/2015).

Kesembilan kecamatan daerah berpotensi tsunami itu antara lain Kecamatan Carita, Labuan, Pagelaran, Panimbang, Sumur, Cimanggu, Sukresmi, Sumur dan Cigeulis.

Mereka masyarakat yang tinggal di pesisir selatan Provinsi Banten itu mencapai ratusan ribu kepala keluarga.

Untuk meminimalisasi korban gempa dan tsunami, BPBD Pandeglang terus melakukan kegiatan simulasi dan sosialisasi peringatan dini tsunami.

Selain itu juga dilakukan percobaan bunyi sirine sebanyak dua kali selama setahun agar masyarakat mengenal tanda bunyi bencana tsunami.

Kegiatan tersebut diharapkan korban gempa dan tsunami tidak begitu banyak.

"Kami yakin masyarakat pesisir bisa secepatnya menyelamatkan diri ke dataran tinggi jika gelombang tsunami terjadi karena sudah memiliki pemahaman dan pengetahuan," ujarnya.

Menurut dia, pemerintah juga telah membangun gedung evakuasi atau shelter untuk dijadikan tempat penyelamatan jika terjadi gelombang tsunami.

Pembangunan gedung shelter itu berlokasi di Pantai Labuan, Kecamatan Labuan.

Sebab wilayah Pantai Labuan tidak terdapat perbukitan maupun pegunungan untuk menyelamatkan evakuasi tsunami.

Gedung shelter itu boleh dimanfaatkan untuk kegiatan sosial masyarakat setempat.

"Kami berharap gedung ini bisa terawat karena bisa menyelamatkan ribuan korban tsunami," ujarnya.

Sementara itu, pengamat geologi Asep Budiarto mengatakan, Kabupaten Lebak dan Pandeglang masuk zona rawan gempa tektonik dan berpotensi tsunami.

Sebab daerah itu terdapat zona tumbukan lempengan antara Samudera Hindia Australia dan Benua Asia.

"Kami berharap pemerintah terus memperhatikan keselamatan masyarakat dengan mengoptimalkan simulasi juga pemasangan alat deteksi gempa," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper