Bisnis.com, PANGKALPINANG --- Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Syahrudin meminta Pelayanan Perizinan Terpadu Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPTPM) mengoptimalkan promosi potensi investasi.
"Saat ini perekonomian nasional dan dunia melesu, sehingga diperlukan kreativitas dan terobosan SKPD khususnya BPPTPM dalam meningkatkan investasi di daerah ini," kata Syahrudin di Pangkalpinang, Sebtu (17/10/2015).
Ia menjelaskan peluang investasi sektor kelautan dan perikan cukup besar, karena Bangka Belitung merupakan wilayah kepulauan, atau 80 persen luas wilayah daerah merupakan laut.
"Saat ini sumber daya kelautan dan perikanan masih belum terkelola dengan baik, karena masih kurangnya investor menanamkan modalnya di sektor tersebut," ujarnya.
Demikian juga peluang investasi di sektor pertanian dan perkebunan, karena ketersedian lahan yang belum dikelola cukup luas.
"Kita membutuhkan investor guna mengoptimalkan pengelolaan potensi sumber daya alam, jasa dan pembangunan berbagai fasilitas dalam mendukung perekonomian masyarakat," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, diharapkan BPPTPM lebih mengoptimalkan promosi peluang invesvasi di tingkat nasional dan internasiol, melalui media massa, pameran dan lainnya sehingga investor berminat menanamkan modalnya di daerah ini.
"Jika mengandalkan anggaran dari pemerintah daerah jelas tidak akan optimal karena keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia dalam mengelola potensi kelautan, pertanian, pariwisata dan lainnya," ujarnya
INVESTASI DAERAH: Babel Optimalkan Promosi Potensi
Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Syahrudin meminta Pelayanan Perizinan Terpadu Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPTPM) mengoptimalkan promosi potensi investasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu