Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terbukti Curang, Karyawan Goldman Sachs dan JP Morgan Dipecat

Goldma Sachs Group Inc dan JP Morgan Chase & Co telah memecat sejumlah analisnya setelah terbukti melanggar aturan internal saat tes pelatihan
Goldman Sachs/Istimewa
Goldman Sachs/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Goldma Sachs Group Inc dan JP Morgan Chase & Co telah memecat sejumlah analisnya setelah terbukti melanggar aturan internal saat tes pelatihan.

Goldman Sachs dilaporkan memecat 20 analisnya, termasuk di cabang London dan New York. Sementara itu, JP Morgan juga memberhentikan sepuluh karyawannya dengan kasus pelanggaran yang sama.

Dilansir Bloombeg, Sabtu (17/10/2015), sumber yang mengatahui hal ini mengatakan, analis yang dipecat bekerja di divisi Invesment Bank's Securities. Sumber yang meminta tidak disebut identitasnya itu mennyebut analis yang terbukti melanggar aturan telah siap diberhentikan atau tengah dalam proses untuk hengkang dari perusahaan.

"Perilaku ini tidak hanya jelas melanggar aturan, tapi benar-benar tidak konsisten dengan nilai-nilai perusahaan yang kami anut, " ujar Sebastian Howell, juru bicara Goldman Sachs di London.

Howell enggan berkomentar lagi terkait hal ini.

Perlu diketahui, seluruh bankir di Wall Street sering membantu satu sama lain dalam pelatihan dasar dan kepatuhan karena dinilai memakan waktu dan mengulang-ngulang hal yang sama. Fakta ini diketahui berdasarkan penuturan beberapa orang yang tahun proses tes tersebut.

Oleh karena itu, Bank Investasi telah mengambil langkah-langkah yang lebih ketat untuk mencegah kecurangan tersebut dalam beberapa tahun terakhir di tengah meningkatnya pengawasan dari regulator.

"Dalam lingkungan saat ini, setiap pelanggaran yang menunjukkan sesuatu yang tidak pantas akan ditangani serius," ujar Simon hayes, seorang mitra dari perusahaan pencari eksekutif, Odgers Berndtson.

Dia menambahkan, sangat tidak baik membahas perubahan budaya jika ada langkah serius untuk ketika perilaku-perilaku yang tidak pantas tengah marak terjadi.

Hayes mencontohkan, di Inggris, pengacara ketenagakerjaan mengatakan, peraturan dimaksudkan unuk meningkatkan pengawasan internal bank yang mungkin bisa memicu gelombang pemecatan baru yang tidak adil. Pemecatan staf diklaim sebagai upaya untuk mencegah risiko yang timbul dari penempatan staf yang keliru.

Jay Lorsch, Profesor di Harvard Business School menyebut perusahaan perlu hati-hati dalam merektut dan melatih karyawan. Lorsch pernah menjadi konsultan Goldman Sachs pada 1980-an untuk membantu program pendidikan di perusahaan tersebut.

"Itu akan menunjukkan apakah perhatian dan pengembangan terhadap orang-orang muda itu membuat mereka semakin kuat atad tidak. Anda bisa menyalahkan orang-orang muda yang berbuat curang atau Anda juga bisa menyalahkan orang-orang yang membina mereka," jelasnya.

Goldman Sachs merupakan salah satu yang paling selektif merekrut karyawan. Tahun lalu, bank tersebut hanya menerima 3% dari 267.000 pelamar. Majalah Fortune menobatkan Goldman Sachs sebagai satu dari seratus perusahaan terbaik untuk bekerja. Kutipan itu telah diamini setiap tahun sejak 1984.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper