Bisnis.com, MALANG—Angka partisipasi pemilih pada Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) 2015 di Kab. Malang diharapkan dapat mencapai 70%-75% meski tantangannya berupa kondisi geografis yang tidak mendukung.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Kab. Malang Santoko optimistis target tersebut dapat tercapai mengacu pada Pemilu Legislatif yang angka partisipasinya mencapai 72%.
“Padahal, antusiasme warga yang mempunyai hak pilih justru lebih besar pada Pilkada daripada Pemilu Legislatif,” kata katanya di sela-sela Diskusi tentang Hak Pilih pada Pilkada 2015 di Kab. Malang, Selasa (13/10/2015).
Dia mengakui kondisi geografis Kab. Malang menjadi hambatan bagi warga untuk datang menyampaikan hak pilihnya pada Pilkada 2015 Kab. Malang yang digelar pada 9 Desember karena wilayah daerah yang cukup luas.
Direktur Institut Sosial untuk Demokrasi Yunan Saifullah mengatakan target angka partisipasi 70%-75% itu terlalu ambisius. Hal itu jika mengaca pada pelaksanaan Pilkada di daerah-daerah di Jatim yang tidak ada mencapai di angka tersebut.
Angka partisipasi Pilkada yang besar di Jatim justru terjadi di Kab. Pasuruan. Namun angkanya tidak mencapai 70%, melainkan hanya 62,24%,
Karena itulah, jika angka partisipasi pemilih pada Pilkada 2015 di Kab. Malang, maka harus terus dilakukan sosialisasi kepada warga agar menggunakan hak pilihnya pada pesta demokrasi tersebut.
Menurut Santoko, sosialisasi kepada pemilih bukan hanya menjadi tugas KPU, melainkan pula tugas pemerintah, partai politik pengusung, dan peserta Pilkada atau calon bupati-wakil bupati.
Dengan adanya kerja simultan, maka diharapkan angka partisipasi pemilih pada Pilkada 2015 di Kab. Malang bisa tinggi.
Menurut dia, daftar pemilih tetap (DPT) Kab. Malang sudah ditetapkan sebanyak 2.051.279 orang. Jumlah itu bisa bertambah jika ada warga yang merasa belum terdaftar.
Mereka bisa terdaftar sebagai pemilih tambahan bahkan sampai dengan saat hari H pencoblosan pada 9 Desember 2015.